PORTAL PURWOKERTO - Warti (33) pengungsi dari Desa Trono Krinjing Magelang Jawa Tengah terpaksa membawa anaknya mengungsi. Padahal Mizan Alva Nurrohman nama bayi itu baru berusia 5 hari, karena lahir pada 24 Oktober lalu.
Warti terpaksa mengungsi dengan orok yang masih merah dan masih saangat mungil, karena desanya sangat dekat dengan puncak Merapi.
Dengan status Merapi yang naik level dari waspada ke siaga, ia tidak ada pilihan lain ikut arus pengungsian bersama warga lainnya.
Penampilan Wati dengan anaknya menarik perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat mengunjungi posko pengungsian di Magelang, Jumat 6 November 2020.
"Ini anaknya bu, wah manis sekali. Jenenge sinten bu (namanya siapa bu)," sapa Ganjar membuka dialog dengan Warti, dia kemudian menjawab pertanyaan orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut."Wah apik yo jenenge (bagus ya namanya). Biasane wong Magelang ki jenenge Tugiyo (boasanya orang Magelang itu namanya Tugiyo), iki Mizan Alva Nurrohman. Keren bu," canda Ganjar.
Baca Juga: Hadapi Merapi, Warga Terapkan Konsep Desa Bersaudara Hingga Kepala Keluarga Kembar
Usai ngobrol dengan Warti, Ganjar pun langsung memanggil ajudannya. Ia meminta sejumlah uang untuk diberikan pada Warti.
"Kerono ana bayi, aku Mbayen (kondangan kelahiran). Iki yo bu, nggo bayine. Sehat-sehat terus," ucap Ganjar sambil memberi sejumlah uang kepada Warti.