Kasus Covid 19 di Banyumas Naik Tajam, Tingkat Kesembuhan Turun, Bupati: Hari Ini 7 yang Meninggal

26 November 2020, 13:30 WIB
Tangkapan layar Instagram Bupati Banyumas Achmad Husein saat curhat dapat kritik pedas karena lakukan pengetatan kembali /@ir_achmadhusein

PORTALPURWOKERTO- Bupati Banyumas  Jawa Tengah Ahmad Husein menyebut kasus Covid naik tajam. Jumlah kematian juga bertambah sementara pasien sembuh menurun. 


Selain itu, hal ini menyebabkan antrean pasien di Unit Gawat Darutat (UGD) disejumlah rumah sakit rujukan. 

Pasien yang meninggal  sebagian masih berada di IGD karena tempat isolasi rumah sakit  penuh. 


Berdasarkan data pasien  Covid 19 pada Rabu 25 November 2020 ada penambahaan 88 pasien positif dan pasien meninggal tujuh orang.

Baca Juga: Sehari Lebih Dari 100 Kasus Positif Covid-19 di Banyumas, Bupati Husein Tarik Rem Darurat


"Hari ini ada tujuh pasien Covid 19 meninggal, lima diantaranya merupakan pasien komorbid karena memiliki riwayat hipertensi, dan satu ibu hamil berisia 19 tahun," kata Bupati, Kamis 26 November.

Husein mengatakan, positivity Rate 6,28%, angka kesembuhan menurun menjadi 57,5%.  


Saat ini terjadi ledakan  pasien Covid menyebabkan jumlah pasien di rumah sakit meluber, ruang isolasi di rumah sakit tak cukup menampung pasien baru.

Pemkab Banyumas mulai hari ini akan memindahkan pasien Covid dari tempat isolasi di rumah sakit yang kondisnya sudah lebih baik. Agar ada tempat bagi pasien baru.

Baca Juga: Mengapa Isteri Edhy Prabowo, Iis Rosita Dewi Tidak Ditetapkan Sebagai Tersangka?


Bupati juga berharap agar  pasien Covid 19 yg melakukan isolasi mandiri agar dipantau dan membuat surat pernyataan mematuhi ketentuan isolasi mandiri tdk pergi ke mana-mana, "Untuk itu Gugus Tugas Desa, RW dan RT agar diaktifkan kembali dengan melibatkan Babinkamtibmas dan Babinsa", tambahnya.


Untuk melayani masyarakat agar dibuat Call Centre dengan petugas siaga 24 jam dibagi menjadi 3 shift dan memiliki nomor telpon yg mudah diingat masyarakat. 


 Tugasnya adalah untuk menerima info dan keluhan dr masyarakat dan meneruskan info dan koordinasi dengan RS dan Dinkes.


Penyebaran Covid 19 di Banyumas lebih banyak disebabkan oleh transmisi lokal yg sdh tidak terkendali krn masyarakat kurang disiplin dlm melaksanakan protokol kesehatan, oleh karena itu edukasi kpd masyarakat terkait protokol kesehatan harus segera ditingkatkan.


Program relawan desa untuk edukasi kpd masyarakat segera dilaksanakan, "Buku saku Relawan Desa hari ini  2020 harus sudah maju ke saya" tegasnya.

Baca Juga: Naik Haji di Usia 14 Tahun, Foto Potongan Koran Analisa Medan Menguak Kisah UAS

Hajatan dan kerumunan masyarakat harus ditindak tegas/dibubarkan, untuk itu perlu dikoordinasikan dengan Forkompincam.


Kepala  OPD selama waktu dua minggu ini tidak  boleh melakukan dinas luar. Hal ini untuk menghindari pandangan masyarakat bahwa pejabat Pemda sendiri bebas melakukan perjalanan apalagi dng jumlah peserta yg banyak  tapi masyarakat kegiatannya dibatasi secara ketat.


Bupati mengaku dicacimaki warganya karena keputusan pembatasan berkerumun, termasuk larangan berhajatan yang menyebabkan usaha ketering, event organizer kian terpuruk.

Baca Juga: 38 Hari Anak Hilang di Langkat Jadi Misteri, Polisi Periksa Operator Alat Berat dan Pihak Perkebunan

 "Tapi ini demi melindungi masyarakat maka saya ambil kebijakan tersebut meski banyak yang mencaci maki," kata Bupati di video Instagramnya.***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler