PORTAL PURWOKERTO – Bupati Banyumas Achmad Husein mengunggah video pada Kamis, 26 November 2020, di laman Instagramnya untuk menginformasikan mengenai pengetatan kembali wilayah Kabupaten Banyumas.
Pengetatan kembali dilakukan oleh Bupati Banyumas ini menyusul kasus positif Covid-19 di Banyumas naik. Bupati Husein mengatakan bahwa dalam sehari, lebih dari 100 kasus positif Covid-19 dengan 7 kasus meninggal. Segala bentuk hajatan untuk sementara dilarang. Begitu juga sekolah tatap muka.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik di Banyumas, Curhat Bupati Ahmad Husein Lakukan Pengetatan Dapat Kritikan Pedas
Untuk meredam kecemasan warga, Bupati Banyumas ini mengunggah sebuah foto di hari yang sama, Kamis malam. Ia mengunggah potongan foto sebuah mata seseorang yang dikaguminya dengan caption
“Untuk hiburan…
Tebak ini mata siapa?
Dia orang terkenal di Indonesia dan berjasa besar.
Idola saya
Sudah meninggal dunia.
Yang tepat menebak akan diundi hari minggu malam, sebanyak 10 orang, hadiah 200 k.
jam 19.30 saat bakul peso live IG”, tulisnya.
Baca Juga: Sehari Lebih dari 100 Kasus Positif Covid-19 di Banyumas, Bupati Husein Tarik Rem Darurat
Namun sayang, unggahan yang sebenarnya diniatkan Bupati Husein untuk menghibur warganya, malah ditanggapi serius.
Komentar pertama yang muncul di laman IG-nya ini justru mengundang komentar lainnya dari para netizen. @arihdci menuliskan,
“Matamu mu pak..Wong rakyate akeh pada susah koh mikir hiburan…itu hajatan toling dipertimbangkan lagi….Cafe banyak yang buka, rumah makan banyak yang buka dan mall apa lagi.. Banyak kerumunan melebihi hajatan… Masa ga di tutup…. Piye toh pak”, tulisnya.
Baca Juga: Covid-19 di Banyumas Tak Terkendali, Husein: Tutup Wisata, Sekolah, Larang Hajatan
Komentar ini mendapat replies ratusan komentar dari netizen dalam sekejap. Banyak diantaranya yang mendukung dan memberikan solusi mengenai dilarangnya hajatan oleh Bupati Banyumas.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Banyumas Achmad Husein menuliskan komentarnya, “@arihdci itu juga akan ditertibkan. Hajatan tidak bisa ditertibkan,” komennya.
Ia melanjutkan bahwa kondisi tersebut merupakan kondisi darurat untuk menurunkan angka kematian karena banyaknya yang antri masuk rumah sakit.
Baca Juga: Ajudan dan sopir positif Covid 19, Bupati Banyumas Husein Negatif dari Virus Corona
“Ini darurat mas, daripada banyak yang meninggal nanti bludak di rem dulu, nanti kalo sudah tertata dilonggarkan lagi, itu yang antri masuk rumahsakit banyak sekali,” tegasnya.***