PORTALPURWOKERTO- Cabai rawit merah yang dicat dan ditemukan di pasar tradisional Purwokerto membuat banyak masyarakat panik.
Salah satu warga Purwokerto Utara, Tini mengatakan ia sempat membeli cabai di pasar Wage namun tidak memperhatikan dengan detail.
Usai mendengar berita tersebut, ia pun bergegas memeriksa stok cabai yang dibeli. Tini menemukan beberapa cabai rawit memiliki ciri yang sama.
Baca Juga: Polisi Bakal Bongkar Cabai Rawit Dicat Pewarna Merah, Beredar di Sejumlah Pasar Tradisional
"Sebagian sudah buat masak dan jadi sambal. Tidak terasa apa-apa rasanya seperti cabai biasa pada umumnya," ujar dia.
Ia juga mengaku tidak memiliki gangguan kesehatan lainnya setelah mengkonsumsi cabai tersebut.
"Setelah makan kalau sekarang ini tidak ada gejala apa-apa, tapi sisa cabai sudah saya buang, enggak berani saya makan," katanya pada Portal Purwokerto Rabu 30 Desember 2020 malam.
Baca Juga: Astagfirullah, Geger Cabai Rawit Dicat Merah di Purwokerto, Begini Cara Membedakan Dengan yang Asli
Kepala Loka POM Banyumas Suliyanto mengatakan cat yang ada pada cabai dipastikan bukan pewarna makanan. Namun pihaknya tetap menunggu hasil dari BPOM Semarang.
Meski demikian, pihaknya mengimbau warga untuk jeli dan berhati-hati. Sebab cabai rawit yang dicat tersebut akan memberikan dampak kesehatan yang cukup serius jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.
Kepala Dinas Kesehatan Banyumas Sudiyanto konsumsi dalam jumlah sedikit mungkin bisa mengakibatkan gangguan pada tenggorokan. Namun jika konsumsi dalam jangka waktu lama dan terus menerus, bisa menimbulkan masalah kesehatan yang cukup serius.***