Penyebrangan ke Nusakambangan Terhambat, Akibat Atap Pos Dermaga Wijayapura Ambruk Tersapu Angin Kencang

27 Januari 2021, 21:17 WIB
Atap Pos Dermaga Wijayapura Cilacap sebagai tempat penyebrangan menuju ke Nusakambangan ambruk akibat angin kencang yang terjadi para Rabu, 27 Januari 2021 sore. /Yumi Karasuma/Portal Purwokerto

PORTAL PURWOKERTO - Angin kencang melanda wilayah Kabupaten Cilacap pada Rabu, 27 Januari 2021.

Besarnya angin yang bertiup, menyebabkan atap Pos Dermaga Wijayapura, Kelurahan Tambakreja Kecamatan Cilacap Selatan ambruk. Pos dermaga Wijayapura merupakan pintu masuk penyebrangan menuju ke Pulau Nusakambangan.

Ambruknya atap pos dermaga Wijayapura terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu angin desang kencang-kencangnya.

Koordinator Lapas se-Nusakambangan dan Cilacap Jalu Yuswa Panjang mengatakan pada saat kejadian tidak banyak orang yang ada di sekitar lokasi. Karena belum waktunya pekerja dari Nusakambangan kembali pulang.

Baca Juga: Erupsi Merapi Hari Ini, Awan Panas Menuju Jogjakarta, Tiga Kabupaten Hujan Abu, Bagaimana Nasib Warga Jateng

Baca Juga: Cara Daftar BLT Ibu Hamil dan Balita Melalui Online 2021, Bisakah Dilakukan? Cek Alur Pengajuan Bantuan

“Angin memang lagi luar biasa, karena kenceng banget, tiba-tiba keangkat terus kebawa lalu kelempar kedepan, kebetulan pegawai ramainya jam 3.30 WIB, jadi jam segitu pas sepi-sepinya,  Alhamdulillah tidak ada korban, karena biasa ada orang lalu-lalang, cuman kaget kita,” ujarnya ketika dihubungi wartawan.

Adanya angin kencang tersebut membuat kapal Pengayoman yang menyebrangkan dari Nusakambangan ke Cilacap atau sebalinya menjadi terhambat.

“Kapal kami tidak berani menyebrang karena angin kencang itu, tapi setelah sudah tenang normal lagi kapal kembali bisa menyebrang,” katanya.

Baca Juga: Bupati Banyumas: Kematian Akibat Covid-19 di Banyumas 85 Persen Karena Datang Terlambat

Warga yang bekerja di Pulau Nusakambangan berjalan kaki melewati atap Pos Dermaga Wijayapura yang ambruk akibat angin kencang, Rabu, 27 Januari 2021 Yumi Karasuma/Portal Purwokerto

Jalu mengatakan jika pihaknya segera melakukan evakuasi atap pos Dermaga Wijayapura yang ambruk tersebut. Agar pada hari berikutnya kembali petugas Lapas maupun masyarakat kembali bisa beraktivitas seperti biasanya melewati dermaga tersebut.

Meski atap ambruk, akan tetapi masih bisa dilalui pejalan kaki maupun kendaraan roda dua.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan jika tercatat angin yang terjadi pada Rabu sore maksimimum hingga 33 knot atau 61 km per jam.

“Ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara yang cukup tinggi antara belahan bumi utara (Asia) dengan belahan bumi selatan (Australia). Sehingga mengakibatkan angin bertiup cukup kencang. Pada stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap tercatat angin maksimum hingga 33 knot atau 61km per jam,” ujarnya.

Baca Juga: Dapatkan Dana PIP Rp2,2 Juta untuk Pelajar, Simak Rinciannya Di Bawah Ini

Baca Juga: Hujan Deras Guyur Banyumas, Pandansari Kecamatan Ajibarang Banjir

Secara umum angin kencang di wilayah kabupaten Cilacap, Banyumas, dan Kebumen, lebih cenderung terjadi antara siang hingga menjelang malam hari dan diprakirakan dapat berlangsung hingga dua hari kedepan.

Dampak lain yang ditimbulkan adalah menyebabkan gelombang laut kategori tinggi hingga sangat tinggi di Wilayah Perairan dan Samudera Hindia Selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta.

“Kami mengharapkan masyarakat untuk selalu siaga dan waspada,” katanya.***

Editor: Yumi Karasuma

Tags

Terkini

Terpopuler