Hanya Empat Kecamatan di Kebumen Berstatus Zona Hijau

14 Oktober 2020, 17:02 WIB
/

PORTAL PURWOKERTO – Kabupaten Kebumen sempat menyandang sebagai kabupaten dengan zona hijau  Covid 19 di Jawa Tengah. Akan tetapi adanya peningkatan penularan Covid-19, dari 26 kecamatan yang ada di Kebumen, hanya ada empat kecamatan yang masih bertahan sebagai zona hijau.

Keempat kecamatan yang masih zona hijau berdasarkan peta zonasi Kabupaten Kebumen yang dikeluarkan oleh Provinsi Jawa Tengah tersebut adalah Kecamatan Adimulyo, Poncowarno, Padureso dan Sadang. 

Untuk kecamatan dengan zona merah di wilayah tersebut juga terus  bertambah, dari sebelumnya hanya Kecamatan Kebumen, kini menyebar hingga Kecamatan Alian dan Pejagoan.

Sedang wilayah zona orange ada 12 kecamatan, yakni Kecamatan Mirit, Bonorowo, Karangsambung, Prembun, Kutowinangun, Buluspesantren, Sruweng, Petanahan, Gombong, Kewarasan, Piring, Ayah. Zona Kuning berada di tujuh wilayah, seperti Kecamatan  Ambal, Klirong, Buayan, Rowokele, Sempor, Karanganyar, Karanggayam.

Baca Juga: Usai Jalani Karantina, 179 Santri Nurul Hidayah Sembuh dari Covid-19

Koordinator Humas Gugus Tugas Kabupaten Kebumen Cokroaminoto menyebutkan hingga Rabu 14 Oktober 2020, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kebumen tercatat  986 orang, dengan rincian sebanyak 75 orang terkonfirmasi positif masih dirawat, pasien yang menjalani isolasi sebanyak  231 orang, dan pasien meninggal dunia 26 orang. Serta sudah ada sebanyak 643 orang dinyatakan sembuh.

“Untuk pesien sembuh terus bertambah diantaranya adalah sebanyak 171 santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Bandung,” kata Cokroaminoto, melalui rilis yang dikirimkan pada Rabu.

Kabupaten Kebumen berada pada zona orange diantara Kabupaten/kota di Jawa Tengah.  Tingginya  angka kasus Covid 19, dikarenakan kabupaten tersebut terus melakukan pelacakan kasus corona.

Baca Juga: Enam Klaster Penularan Covid-19 di Cilacap, Klaster Pesantren Mendominasi

Dikatakan jika hingga saat ini penduduk yang telah menjalani pemeriksaan menggunakan rapid test massal sebanyak  36.074 orang atau 3 persen dari jumlah penduduk. Jumlah tersebut sudah cukup memadai, jika dibandingkan di beberapa negara yang melakukan pemeriksaan yang sama, angkanya berkisar 2,5-3 persen dari jumlah penduduk.

Sementara itu penduduk yang dilakukan pemeriksaan menggunakan PCR atau pemeriksaan  swab tenggorokan 8139 orang atau 0,68 persen dari jumlah penduduk. Jumlah tersebut sudah memenuhi target pemeriksaan, jika dibandingkan dengan  0,1 persen dari jumlah penduduk menurut standar WHO.***

Editor: Eviyanti

Tags

Terkini

Terpopuler