Gawat, Longsor dan Gerakan Tanah Terjadi di Tujuh Desa di Banyumas, Cek Penyebabnya

- 13 Desember 2020, 13:14 WIB
Hujan ekstrim menyebabkan jalan penghubung Kecamatan Cilongok dan Patikraja Kabupaten Banyumas amblas Minggu 13 Desember 2020 
Hujan ekstrim menyebabkan jalan penghubung Kecamatan Cilongok dan Patikraja Kabupaten Banyumas amblas Minggu 13 Desember 2020  /evi yanti/

PORTAL PURWOKERTO -  Hujan ekstrim selama  selama belasan jam sejak Sabtu 12 Desember 2020, telah memicu terjadinya gerakan tanah dan longsor di Kecamatan Gumelar dan Cilongok Kabupaten Banyumas Jawa Tengah,

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, bencana tanah longsor dan gerakan tanah terjadi di Kecamatan Gumelar.

“Ada delapan titik tanah longsor dan gerakan tanah di enam desa di Kecamatan Gumelar,,” kata Kepala Harian  BPBD Banyumas  Tuti Pujiastuti Minggu 13 Desember 2020.

Baca Juga: Waspadalah, Sungai Sungai Meluap, Status Bendung Gerak Serayu Sudah Awas, Hulu Masih Hujan Deras

Tanah longsor dan pergerakan tanah terjadi di delapan titik di enam  desa di Kecamatan Gumelar. Gerakan tanah mengakibatkan puluhan rumah warga rusak.

Di Kecamatan Gumelar tanah longsor terjadi di Desa Karangkemojing, Desa Gancang, Kedungurang, Samudra, Gumelar, Cihonje dan Cilangkap.

Menyebabkan sebanyak 20 rumah rusak, kondisi terparah di Desa Gancang, pergerakan tanah menyebabkan 11 rumah rusak, tembok dan dinding retak. Di Kedungurang dua rumah rusak dan dua lainnya terancam pergerakan tanah.

Sejumlah warga yang rumahnya rusak parah, sementara mengungsi ke rumah saudara, yakni keluarga Kastari dan Sadikin.

Di Desa Gumelar, tanah longsor juga badan jalan Desa Grumbul Palumbungan amblas.

Baca Juga: Jasad Pemuda yang Tenggelam di Sungai Kedungbener Kebumen Ditemukan 12 KM atau di Pantai Tegal Retno

Titi mengatakan, sejak Sabtu sudah dilakukan kerja bakti dengan melibatkan berbagai unsur untuk memperbaiki rumah warga yang rusak, menutup tanah retak hingga menambal talud yang mengalami longsor dengan peralatan sederhana seperti cangkul linggis sekop.

Penanganan tanah longsor di Grumbul Bojongsari, dilakukan dengan membuat tanggul darurat dari karung yang berisi material tanah. Serta   membuat trucuk dari bambu untuk penguat menahan daya dorong longsoran.

“Kami sudah kirim karung sebanyak 500 lembar untuk membuat tanggul darurat. Selain membantu logistik juga material untuk perbaikan rumah.

Baca Juga: Banjir Setinggi Perut Orang Dewasa, Warga Toyareka di Purbalingga Alami Gelap Gulita Semalaman

“Kerja bakti dilakukan selama dua hari, Sabtu dan Minggu pagi dilanjutkan kembali,” terangnya.

Hujan selama selamalan juga menyebabkan akses jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Cilongok dan Patikraja mengalami amblas.

“Jalan tembus yang menghubungkan desa Kedungwuluh Lor dan Desa Pansupan tepatnya di  Grumbul Legok mengalami amblas dan longsor,” kata Babinsa Kedungwuluh Lor Sertu Ahmad Darmanto dalam rekaman video yang beredar melalui aplikasi WhatsApp.

Baca Juga: Gawat, Status Sungai Serayu Siaga dan Awas, Warga di Banyumas Dihimbau Untuk Berhati-Hati

Jalan tembus tersebut mengalami amblas sedalam lebih dari 1 meter dan panjang antara 50 hingga 80 meter Menyebabkan akses jalan tembus antara kecamatan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Melalui rekaman video dia menghimbau agar masyarakat menggunakan jalur lain yang lebih aman hingga ada perbaikan pada jalan yang amblas tersebut.

”Jalan desa amblas sehingga tidak bisa dilalui roda empat, oleh karena untuk sementara kendaraan roda untuk menempuh jalur lain,”jelasnya. ***

Editor: Eviyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah