PSBB Cilacap Belum Efektif, Bakal Ada Penyekatan di Cilacap?

- 20 Januari 2021, 08:59 WIB
Penegakkan disiplin pelanggaran protokol kesehatan, karena warga tidak memakai masker pada saat PSBB Cilacap, kegiatan dilaksanakan di Kecamatan Maos, Selasa, 19 Januari 2021
Penegakkan disiplin pelanggaran protokol kesehatan, karena warga tidak memakai masker pada saat PSBB Cilacap, kegiatan dilaksanakan di Kecamatan Maos, Selasa, 19 Januari 2021 /dok Kasi Trantibum Maos

PORTAL PURWOKERTO - Seminggu Pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) atau PSBB Cilacap masih dirasa kurang maksimal. Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Farid Ma'ruf kepada wartawan, Senin, 18 Januari 2020.

"Saya melihat PPKM ini belum efektif," kata Sekda.

Menurutnya hal ini diketahui dari masih adanya pedagang yang belum menutup lapaknya sesuai dengan Instruksi Bupati Nomor 1 Tahun 2021, tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan untuk pengendalian Covid-19 di Kabupaten Cilacap.

“Malam saya lihat sudah jarang, tetapi siangnya banyak banget yang pergi-pergi,” katanya.

Baca Juga: Ini Alasan Kota Cilacap Gelap Gulita di Malam Hari, Ternyata Bukan Karena PSBB

Untuk itu, dalam evaluasi yang dilakukan oleh Pemkab dengan para camat dan stakeholder, harus ada ketegasan kembali yang dilakukan oleh petugas kepada masyarakat.

Pertokoan, mal, toko modern, dan juga pedagang kaki lima jam operasional hanya sampai pukul 7.00 WIB. Sementara untuk pom bensin, apotek sesuai dengan jam operasional.

“Sudah rapat dengan camat, untuk evaluasi termasuk persiapan 'jogo tonggo', jadi ada satu bahasa, kalau ada kerumunan, karoke pokoknya tutup sampe jam 7, pesen-pesen ya sampai jam 7, makan-makan ya sampai jam 7 dan hajatan supaya dihentikan,” kata Sekda.

Baca Juga: PSBB Cilacap Batasi Operasional Usaha, Ini yang Dilakukan Pedagang Kuliner Malam

Dengan adanya ketegasan ini, diharapkan akan menurunkan angka kasus terkonfirmasi positif di Cilacap, dimana hingga Selasa, 19 Januari 2021, ada sebanyak 5.636 kasus positif di Cilacap dengan rincian 4.279 orang sembuh, 161 orang meninggal dunia, dan ada sebanyak 1.196 kasus positif aktif.

Bahkan pada Selasa terjadi penambahan siginifikan selama pelaksanaan PPKM, yakni ada sebanyak 202 kasus positif, namun ada sebanyak 366 orang sembuh, serta 13 orang meninggal dunia.

“Pasien sudah banyak yang sembuh, mudah-mudahan ada perbedaan signifikan,” katanya.

Baca Juga: Keluar Masuk Banyumas Bawa Hasil Tes Rapid Antigen, Bagaimana Bagi Warga yang Tak Bawa Hasil Tes?

Sementara itu selama pelaksanaan PSBB Cilacap, tim gabungan terus melakukan patroli di masing-masing kecamatan. 

Kepala Satpol PP Cilacap Yuliaman Sutrisno mengatakan jika dalam patrol dilakukan siang dan malam, dimana pada siang hari dilakukan patroli protokol Kesehatan, dan di malam hari dilakukan patroli Instruksi Bupati.

Baca Juga: Tanggulangi Sampah yang Kian Menggunung, Pemkab Banyumas Siap Operasikan 6 TPST Baru

Selama ini, kata Yuliaman petugas masih terus melakukan sosialisasi dan juga membubarkan perdagangan dengan cara humanis. Sehingga masyarakat bisa memahami, upaya yang dilakukan pemerintah dalam menekan angka positif Covid-19.

“PPKM kan ada batas waktunya, dan ini dilakukan untuk mengurangi penularan Covid-19, kami berharap masyarakat akan bekerjama dengan mentaati, sehingga angka positif akan terus turun atau bahkan syukur-syukur bisa nol,” katanya.

Baca Juga: Kembali Terjadi, 3 Gunung Erupsi di Hari yang Sama, Merapi, Semeru, Sinabung, Apakah Artinya?

Selain itu beberapa saat lalu, Dinas Perhubungan dengan tim gabungan juga secara berkala melakukan penyekatan masuk ke Cilacap, terutama di wilayah-wilayah perbatasan. Pelaku perjalanan yang masuk ke Cilacap dilakukan rapid tes antigen secara acak.

Terakhir dilakukan pada Selasa, 12 Januari 2021, di pos perbatasan Mergo Kecamatan Dayeuhluhur. Ada sebanyak 20 orang pelaku perjalanan yang di rapid tes antigen, hasilnya negatif semua. ***

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Humas Pemkab Cilacap


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x