Menkes Sebut Cara Test Covid-19 Tak Efektif, Bupati Banyumas: Yang Penting Efek Psikologis

- 23 Januari 2021, 08:45 WIB
Tangkapan layar Instagram Bupati Banyumas saat mengumumkan masuk Banyumas harus membawa hasil negatif tes rapid antigen
Tangkapan layar Instagram Bupati Banyumas saat mengumumkan masuk Banyumas harus membawa hasil negatif tes rapid antigen /Hening Prihatini/@ir_achmadhusein

PORTAL PURWOKERTO- Bupati Banyumas Ir Achmad Husein menyatakan, aturan keluar masuk Banyumas yang wajib membawa rapid test antigen diharapkan bisa memiliki efek psikologis.

Ia tak menampik pernyataan Menkes Budi Gunadi Sadikin yang mengatakan bahwa cara tes covid-19 di Indonesia tidak efektif.

"Wajib rapid itu memang tidak efektif. Tapi yang kita sasar itu efek psikologis," ujar Husein saat dihubungi Portal Purwokerto.

Baca Juga: 32 Penyintas Covid-19 di Cilacap Donorkan Plasma Konvalesen, Total di Jateng 871 Pendonor

Menurutnya, efek psikologis yang ditimbulkan dari wajib rapid test antigen justru lebih besar dari tracing.

"Kalau tracing kontak dekat atau suspek, kita semua sudah suspek," kata dia.

Meski demikian, test covid-19 masih cukup efektif untuk komorbid yang memiliki gejala. "Daripada tracing kontak dekat, untuk komorbid yang bergejala masih lebih efektif," ujar dia.

Baca Juga: Update Covid Banjarnegara 21 Januari 2021, Meninggal Tambah Dua Orang, Clapar Zona Merah

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan jika testing yang dilakukan di Indonesia tidak efektif.

Bahkan jumlah test yang dilakukan melebihi dari yang ditetapkan oleh WHO, yakni satu tes untuk 1000 orang per minggu dengan positive rate kurang dari lima persen.

"Testing dan tracing kita seperti menambal ban bocor, tidak efektif. Testingnya banyak tapi kok naik terus? Seperti saya sendiri, tiap mau bertemu presiden Jokowi selalu swab. Seminggu saya bisa swab lima kali," ujar Budi Gunadi Sadikin.***

 

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x