Penyebrangan ke Nusakambangan Terhambat, Akibat Atap Pos Dermaga Wijayapura Ambruk Tersapu Angin Kencang

- 27 Januari 2021, 21:17 WIB
Atap Pos Dermaga Wijayapura Cilacap sebagai tempat penyebrangan menuju ke Nusakambangan ambruk akibat angin kencang yang terjadi para Rabu, 27 Januari 2021 sore.
Atap Pos Dermaga Wijayapura Cilacap sebagai tempat penyebrangan menuju ke Nusakambangan ambruk akibat angin kencang yang terjadi para Rabu, 27 Januari 2021 sore. /Yumi Karasuma/Portal Purwokerto

Baca Juga: Bupati Banyumas: Kematian Akibat Covid-19 di Banyumas 85 Persen Karena Datang Terlambat

Warga yang bekerja di Pulau Nusakambangan berjalan kaki melewati atap Pos Dermaga Wijayapura yang ambruk akibat angin kencang, Rabu, 27 Januari 2021
Warga yang bekerja di Pulau Nusakambangan berjalan kaki melewati atap Pos Dermaga Wijayapura yang ambruk akibat angin kencang, Rabu, 27 Januari 2021 Yumi Karasuma/Portal Purwokerto

Jalu mengatakan jika pihaknya segera melakukan evakuasi atap pos Dermaga Wijayapura yang ambruk tersebut. Agar pada hari berikutnya kembali petugas Lapas maupun masyarakat kembali bisa beraktivitas seperti biasanya melewati dermaga tersebut.

Meski atap ambruk, akan tetapi masih bisa dilalui pejalan kaki maupun kendaraan roda dua.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan jika tercatat angin yang terjadi pada Rabu sore maksimimum hingga 33 knot atau 61 km per jam.

“Ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara yang cukup tinggi antara belahan bumi utara (Asia) dengan belahan bumi selatan (Australia). Sehingga mengakibatkan angin bertiup cukup kencang. Pada stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap tercatat angin maksimum hingga 33 knot atau 61km per jam,” ujarnya.

Baca Juga: Dapatkan Dana PIP Rp2,2 Juta untuk Pelajar, Simak Rinciannya Di Bawah Ini

Baca Juga: Hujan Deras Guyur Banyumas, Pandansari Kecamatan Ajibarang Banjir

Secara umum angin kencang di wilayah kabupaten Cilacap, Banyumas, dan Kebumen, lebih cenderung terjadi antara siang hingga menjelang malam hari dan diprakirakan dapat berlangsung hingga dua hari kedepan.

Dampak lain yang ditimbulkan adalah menyebabkan gelombang laut kategori tinggi hingga sangat tinggi di Wilayah Perairan dan Samudera Hindia Selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Halaman:

Editor: Yumi Karasuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x