Pemandangan yang sama di lokasi kerumunan terbesar seperti pasar juga sepi. Meski pasar tetap boleh dibuka dengan pembatasanwaktu sampai pukul 13.00 selama Jateng di rumah saja.
Pasar terbesar di Purwokerto lengang, karena jumlah pengunjung berkurang jauh. Disamping banyak pedagang yang libur.
"Banyak pedagang yang libur, karena pasar hanya buka sampai jam 13.00 saja. Jadi waktunya tanggung sehingga banyak yang tidak berangkat sekalian, akibatnya pasar sepi," kata pedagang ketupat Sarni.
Pasar tidak ditutup namun pihak pengelola memperketat penerapan protokol kesehatan di semua pasar. Petugas pasar dan pengurus paguyuban terus melakukan sosialisasi.
Pedagang kaki lima (PKL) yang biasa buka lapak di trotoar di jalan jalan juga tak nampak, banyak yang libur pada akhir pekan.
Tingkat ketaatan warga saat jateng di rumah saja yang digelar saat PPKM dan PSBB diperpanjang sampai 28 Februari, hampir semua pedagang dan pejalan kaki sudah mengunakan masker. Sesialisasi prokes di Purwokerto Banyumas juga sangat gencar dilakukan selama PSBB diperpanjang.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Asekbang Setda) Kabupaten Banyumas Didi Rudwianto mengakui, aktivitas kerumunan dan mobilitas penduduk turun drastis saat Jateng di Rumah Saja.
Hampir 70 persen program Jateng Di rumah Saja ditaati masyarakat.