Badeg Mulai Jarang! Ini Cerita Penjual Badeg di Purwokerto Sajikan Minuman Seharga Rp3 Ribu per Gelasnya

- 7 Maret 2021, 08:31 WIB
Ruswanto, penjual minuman badeg yang masih bertahan hingga saat ini
Ruswanto, penjual minuman badeg yang masih bertahan hingga saat ini /Hening Prihatini

Pria berusia 40-an ini mengatakan bahwa sebelum berjualan di pertigaan Jalan Ringin Tirto ini, ia berjualan di Baturraden.

Baca Juga: Dapatkah Kamu Menemukan Jawaban Terkait Banyumas Provinsi Mana?

Pak Rus mengatakan bahwa penjual minuman badeg saat ini sudah jarang tak seperti dulu saat ia masih muda.

"Sekarang sudah jarang yang jualan badeg. Resikonya juga gede kalau mau jualan badeg. Nderes wit krambil (memanjat pohon kelapa)," katanya.

Ia bercerita tentang perjuangannya memanjat pohon kelapa yang tingginya bisa saja lebih dari 15 meter ini.

Baca Juga: Dua Bulan Buron Usai Bobol Rumah di Pekuncen, Seorang Residivis Diringkus Satreskrim Polresta Banyumas

Tanpa alat keamanan yang memadai, ia memanjat dan mengambil air nira atau badeg dari bunga kelapa yang dalam Bahasa Jawa disebut manggar.

"Badeg itu asalnya dari air manggar. Setiap hari saya manjat pohon kelapa, nderes, dua kali sehari. Pagi untuk mulai nderes, sore untuk ambil airnya. Kalau belum banyak saya tunggu hingga esok harinya," jelas Pak Rus.

Pak Rus bercerita bahwa sudah tiga kali ia jatuh dari pohon kelapa hingga merontokkan seluruh gigi depan bagian atas. Namun, ia tetap bersyukur masih diberi kesehatan hingga saat ini.

Baca Juga: Lagi, Balap Merpati di Purbalingga Dibubarkan Karena Berkerumun dan Melanggar Aturan PPKM

Halaman:

Editor: Hening Prihatini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah