Pakar Struktur Patahan Unsoed, Jatim Mulai Aman, Waspadai Jalur Gempa Jateng Barat, Bali dan Nusa Tenggara

- 13 April 2021, 13:54 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa diboncengi ajudannya membagikan sembako di Dusun Iburaja, dusun terdampak paling berat gempa Malang.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa diboncengi ajudannya membagikan sembako di Dusun Iburaja, dusun terdampak paling berat gempa Malang. / Instagram.com/@khofifah.ip

Edukasi kebencanaan perlu diberikan sebagai bagian dari kurikulum anak-anak sekolah di kawasan ini, sehingga mereka tidak akan lupa bagaimana pengalaman buruk yang pernah dialaminya.

Sehingga kesiapan dan kesiagaan akan selalu menjadi bagian budaya masyarakat pesisir selatan Jawa.

Baca Juga: Faktor Inilah yang Membuat Gempa Menjadi Penyebab Tsunami

Salah satu anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia IAGI menambahkan, gempa-gempa skala kecil yang sangat diharapkan kedatangannya.

Gempa Susulan Proses Kestabilan

“Gempa kecil yang sering terjadi akan merupakan penanda terhindarnya mereka dari ancaman bencana gempa besar akibat tekanan batuan di bawah yang terlalu tinggi tanpa ada kesempatan melepaskan gaya tekan tersebut,” tambahnya.

Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pasca gempa berkekuatan magnitudo 6,1, di selatan Kabupaten Malang pukul 14.00 telah terjadi gempa susulan tercatat sebanyak lima kali. Gempa susulan  magnitudo 3,2 pukul 14.53 WIB, gempa magnitudo 3,6 pada pukul 15.05 WIB, gempa magnitudo 3,3 pukul 16.04 WIB, kemudian magnitudo 3,4 pukul 18.36 WIB dan gempa magnitudo 4,1 pukul 19.49 WIB.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,7 Guncang Malang, Getarannya Terasa Hingga Surabaya dan Sidoarjo

Bangunan Adaptif Tsunaml

Anggota Kelompok Studi Jawa Tengah Selatan (KSTS) juga mengingatkan, soal sosialisasi bangunan tahan gempa dan bangunan adaptif tsunami perlu disampaikan kepada warga di sepanjang pesisir Jawa.

Halaman:

Editor: Eviyanti

Sumber: Unsoed Purwokerto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x