PORTAL PURWOKERTO - Satu kelas dengan anak berkebutuhan khusus (ABK) tidak membuat Girty Shima Sasmitha (17), siswi kelas XII SMA Yos Sudarso Cilacap merasa tidak nyaman dalam belajar.
Adalah Nacha Nagazah Putra (17) teman sekelasnya yang merupakan ABK penyandang tunarungu. Bahkan mereka berlatih Taekwondo dan berhasil meraih sabuk hitam.
Girty mengatakan jika tidak ada anak-anak di kelas maupun di sekolahnya yang membully Nacha dan ABK lainnya. Karena sudah diajarkan oleh para guru untuk saling menghargai dan menghormati.
"Ngga ada, cuman kesulitannya komunikasi, ngejelasinnya itu susah, terus kalau mau presentasi kelompok ngejelasinnya pun susah, paling Nacha ikut urunan," katanya.
Meskipun begitu, Nacha juga pengertian pada sahabatnya tersebut. Dicontohkan dia sering memberikan kunci jawaban tugas.
"Kalau saya belum nggarap tugas, itu Nacha ngasih jawaban ke aku, dia itu peka," ujarnya.
SMA Yos Sudarso merupakan satu sekolah dari Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS) yang menerapkan sekolah Inklusi, termauk juga pada jenjang TK, SD dan SMP Maria Imaculata Cilacap.
Nacha, menurut sang ibu, Saunah (43), diketahui tidak bisa mendengar saat duduk dibangku TK besar. Kala itu jika Nacha dipanggil oleh guru, tidak mendengar.
Sehingga anak bungsu dari dua bersaudara ini disarankan untuk melakukam periksaan untuk mengetahui penyebabnya. Orang tua Nacha pun akhirnya membawa ke Yogyakarta, dan hasilnya divonis hampir 100 persen tidak bisa dengar.