“Kami juga harus mencadangkan dana TT untuk antisipasi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang mulai terjadi di Purbalingga,” tegas Sarwa.
Sedang untuk kebutuhan operasional itu, Pemkab telah menyiapkan anggaran dari dana Tak Terduga (TT) sebesar Rp605 juta.
Kini Dinas Kesehatan bersama Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) tengah menyusun anggaran, dan Inspektorat akan segera melakukan review terhadap usulan tersebut.
“Begitu review anggaran dari Inspektorat selesai, dan laporan Dinkes kasus Covid naik, maka segera kami buka,” katanya.
Baca Juga: Kominfo Rencanakan Registrasi Kartu SIM dengan Pindai Wajah, Iris Mata dan Sidik Jari
Alasan pembukaan kembali rumah sakit darurat Gambarsari, kata Sarwa Pramana, karena diprediksi terjadi lonjakan kasus covid .
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono, menyebut, hari ini ada penambahan 23 kasus positif baru dari hasil swab terhadap 2.138 orang. Dengan penambahan ini maka kasus positif aktif (dirawat) menjadi 91 orang. Jumlah ini masih tertampung di rumah sakit yang ada di Purbalingga.
“Hari ini kami belum menerima laporan pasien sembuh, jika ada tambahan pasien sembuh tentunya jumlah pasien aktif akan berkurang dan daya tampung rumah sakit juga masih mencukupi,” kata Hanung.
Baca Juga: Hadapi Lonjakan Penumpang pada Libur Panjang, PT KAI Tambah 221.193 Tempat Duduk
Oleh karena Pemkab setempat akan aktifasi lagi RS darurat dengan kapasitas 13 ruang, adalah gedung Puskesmas Kemangkon 2 selesai dibangun tahun 2019.