Update Banjir Kroya Kamis 29 Oktober : 2218 KK Terdampak, 613 Jiwa Masih Mengungsi

- 29 Oktober 2020, 23:26 WIB
Rumah salah satu warga Dusun Karag Desa Gentasari Kecamatan Kroya yang masih tergenang, Kamis 29 Oktober 2020
Rumah salah satu warga Dusun Karag Desa Gentasari Kecamatan Kroya yang masih tergenang, Kamis 29 Oktober 2020 /

PORTAL PURWOKERTO – Masih ada sekitar 613 orang mengungsi akibat banjir di wilayah Kecamatan Kroya, sampai Kamis 29 Oktober 2020. Meskipun pada sehari sebelumnya, Rabu 28 Oktober siang air mulai surut.

Namun, hujan deras yang terjadi pada Rabu malam, menyebabkan air kembali naik 50 persen dari air yang surut.  Menyebabkan warga yang sebelumnya pulang dari pengungsian,  kembali lagi, karena air kembali masuk ke dalam rumahnya.

“Rabu siang air di rumah sudah tidak ada, lalu saya bersih-bersih, tapi pas malem sekitar pukul 22.00 WIB air naik lagi selutut, jadi ya kembali ke pengungsian,” ujar Masinem warga Dusun Karang Desa Gentasari Kecamatan Kroya.

Baca Juga: Academy Awards Ke-93 Direncakan Digelar Tahun Depan. Siapa Nominasinya?

Sejak Senin 26 Oktober malam dia berada di pengungsian, karena banjir yang menggenangi rumahnya semakin tinggi. Dia bersama dengan suami dan kedua anaknya pun harus tinggal di tanggul Sungai Tipar yang tidak jauh dari rumahnya, bersama dengan warga lainnya.  

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan jika banjir semakin meluas meski masih berada di empat desa di Kecamatan Kroya.

“Untuk yang terdampak banjir ada 2.218 Kepala Keluarga dengan 5.673 jiwa, dan yang mengungsi ada sebanyak 613,” ujarnya Kamis.

Baca Juga: Gunung Sinabung Meletus Kembali, Awan Panas Meluncur Hingga Ribuan Meter

Desa yang terdampak yakni, Desa Mujur, dimana ada sebanyak 882 KK yang terdampak, dan lima KK diantaranya mengungsi di Madrasah Muhammadiyah Mujur. Desa Mujur Lor ada sebanyak 685 rumah terdampak dengan 165 jiwa mengungsi di MI Muhammadiyah Mujur Lor.

Untuk Desa Gentasari ada sebanyak 600 KK yang terdampak, da nada sebanyak 306 jiwa yang mengungsi di MI Muhamamdiyah dan juga tanggul Sungai Tipar.  Desa Kedawung dengan sebanyak 51 KK terdampak, dan ada sebanyak 30 KK atau 120 jiwa yang mengungsi di MI.

“Kita sudah siapkan mobil dapur umum BPBD di Desa Mujur Lor, mobil dapur umum milik Dinsos di Desa Gentasari, dan dapur umum MDMC di Desa Mujur oleh ibu-ibu PKK. Dapur umum ini menyiapkan makanan yang dibutuhkan oleh pengungsi,” katanya.

 Baca Juga: PT LIB Sampaikan Kompetisi Liga 1 Paling Aman Digelar Februari 2021

Evakuasi Warga Menggunakan Perahu Karet

Tim gabungan melakukan evakuasi warga terdampak banjir di Kroya, Kamis 29 Oktober 2020
Tim gabungan melakukan evakuasi warga terdampak banjir di Kroya, Kamis 29 Oktober 2020 Basarnas Cilacap

Baca Juga: PBB : Karikatur Nabi Muhammad Bentuk Intoleransi, dan Provokasi Kekerasan Terhadap Warga Sipil 

Tingginya air di beberapa lokasi, mengharuskan petugas harus melakukan evakuasi menggunakan perahu karet. Evakuasi diutamakan kepada lansia, ibu besserta bayi, balita dan juga anak-anak. Evakuasi warga dilakukan oleh tim gabungan, dari Basarnas Cilacap, TNI, Polri, BPBD dan juga relawan.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Cilacap Mulwahyono mengatakan beberapa titik evakuasi dilakukan di Desa Mujur Lor, Bander Mujur, Sikampuh dan Kedawung.

Baca Juga: 336.929 Kendaraan Keluar Jakarta, Dominasi ke Arah Timur

Sedikitnya ada sekitar 47 warga yang dievakuasi menggunakan perahu. Selanjutnya mereka dibawa ke titik pengungsian yang ada di desa masing-masing.

"Masih ada potensi hujan kembali turun, dan mungkinkan untuk debit air naik, maka dari itu kami juga telah menghimbau warga yang berada di wilayah terdampak banjir agar mengungsi dan selalu siaga apabila debit air naik,” kata Mul.***

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: BPBD Cilacap


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x