PORTAL PURWOKERTO - Jatuhnya harga Tera Luna coin membuat banyak investor ketar ketir.
Tak hanya terperosok, namun harganya terjun bebas hingga 98 persen menurut coinmarketcap 12 Mei 2022.
Untuk mengatasi hal ini, developer Tera Luna mengumumkan mereka akan segera membuat langkah.
Hal ini diumumkan oleh akun Twitter resmi Tera Luna pada Kamis, 12 Mei 2022.
Baca Juga: 5 Coin Crypto yang Perlu Dipertimbangkan untuk Dimiliki Jangka Panjang, Terbaik di Tahun 2022
"Beberapa langkah sedang diambil. Pertama, Prop 1164 saat ini akan memperluas ukuran pangkalan dan mempercepat laju pembakaran UST – membantu mengempiskan spread on-chain," cuit akun @terra_money.
Selain itu, tindakan lain yang akan segera dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Usulan untuk membakar sisa UST di community pool.
2. TFL akan membakar sisa 371 juta UST lintas rantai di Ethereum.
3. TFL baru saja mempertaruhkan 240 juta $LUNA untuk bertahan dari serangan tata kelola jaringan.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Binance Resmi Delisting LUNA Pada Jumat 13 Mei 2022
Dalam media sosialnya, Tera Luna juga memberikan link proposal untuk membakar sisa kumpulan komunitas UST.
Rencananya, mereka akan mengirimkan sisa UST yang digunakan sebagai insentif likuiditas pada Ethereum (371 juta UST) selama beberapa bulan terakhir kembali ke Terra dan membakar semuanya menggunakan modul pembakaran sambil menunggu hasil dari proposal tata kelola.
Baca Juga: 10 Coin Crypto Saingan Shiba Inu yang Siap Meledak di Tahun 2022! Apa Saja? Ini Daftar Lengkapnya!
Secara keseluruhan, sekitar 1.388.233.195 akan dihilangkan dari pasokan UST setelah melaksanakan tiga item yang diusulkan di atas. Ini setara dengan sekitar 11% dari pasokan yang beredar.
Seperti yang diketahui, Terra Luna terjun bebas sejak 9 Mei dan sejauh ini mencapai level terendah hingga 4,12 dolar, merupakan harga terendah sejak awal 2021 lalu.
Luna telah jatuh sejak mencapai harga tertinggi sepanjang masa di titik 119,55 dolar pada tanggal 5 April 2022, dikutip dari artikel Kedutoday.com yang berjudul Semakin Terjun Bebas, Mampukah Terra Luna Kembali Naik Setelah Turun 93 Persen dalam 3 Hari?
Penurunan tersebut membuat penembusan di atas area horizontal 105 dolar hanyalah penyimpangan sejenak.
Penurunan tersebut juga didahului oleh divergensi bearish di RSI mingguan. Pergerakan ke bawah terakselerasi selama minggu 9-16 Mei.
Hingga sejauh ini, harga Terra Luna telah turun selama seminggu, bahkan hingga mencapai 91 persen.
Saat ini, perdagangan Terra Luna di dalam area horizontal mencapai 6 dolar, yang belum tercapai sejak Juni 2021 lalu.
Pelaku pasar dengan akun Twitter @blurcrypto mengunggah grafik yang menunjukkan Terra Luna telah turun lebih dari 50 persen hanya dalam 1 hari.
Sejak cuitan tersebut, bahkan Terra Luna kembali turun dan mencapai level titik terendah di harga 4,40 dolar.
Grafik harian tidak menunjukkan tanda-tanda pembalikan bullish yang jelas. Namun, RSI harian adalah yang paling oversold yang pernah terjadi, mencapai titik terendah 15 dolar.
Demikian pula, RSI 2 jam mencapai titik terendah sepanjang masa di 9 dolar pada 10 Mei dan sekarang mungkin menghasilkan beberapa divergensi bullish.
Namun, divergensi belum dikonfirmasi dan dapat dibatalkan jika harga terus turun.
Hitungan gelombang menunjukkan bahwa Terra Luna terperosok di gerakan ke bawah lima gelombang yang sangat curam.
Karena penurunan tajam, penggunaan grafik 15 menit diperlukan untuk memvisualisasikan pergerakan harga.
Baca Juga: Binance Delisting Luna? Investor Geger Cari Cara Cairkan Aset Kriptonya
Sementara pemantulan yang signifikan dapat terjadi segera, jumlah gelombang menunjukkan bahwa seluruh penurunan belum selesai.
Bahkan hingga artikel ini dimuat, pergerakan penurunan harga masih terjadii seiring dengan penjualan skala besar-besaran dari para investor.
Disclaimer: Artikel ini tidak mewakili pendapat untuk membeli, menjual atau menahan investasi apa pun. Setiap investasi dan pergerakan perdagangan aset crypto melibatkan risiko yang tinggi, Anda tentukan analisa ekstra dan pertimbangan sendiri sebelum membuat setiap keputusan independen.***(Kedu Today/Dedy Rizky)