Virus Varian Baru dari Inggris Sudah Menyebar Eropa dan Asia, Lebih Ganas 70 Persen dari Aslinya

27 Desember 2020, 18:26 WIB
Ilustrasi varian baru dari virus Corona /Antara/

PORTAL PURWOKERTO - Varian virus corona baru kali terdeteksi di Inggris sudah menyebar ke sejumlah negara di Eropa dan Asia. 

Menteri Inggris Boris Johnson menyebut virus dari hasil mutan penyebarannya 70 persen lebih cepat, kini negara tersebut tengah menghadapi krisis baru.

Sejumlah negara lain, termasuk Australia, Italia, dan Belanda juga mengatakan juga telah mendeteksi kasus galur baru corona itu.

Strain baru dengan nama  VUI-202012/01 kini sedang para ahli di sejumlah negara.

Baca Juga: Mengganas di Inggris, Varian Baru COVID-19, 70 Persen Lebih Menular

Di Asia virus varian baru  Corona sudah masuk ke Singapura dan Malaysia,  dibawa warga setempat setelah bepergian ke Inggris, Virus terdeteksi saat menjalani masa karantina.

Di Kanada pejabat kesehatan di Ontario mengatakan bahwa dua kasus varian baru virus corona dipastikan telah muncul di provinsi Kanada.

Para ilmuwan mengatakan varian itu sekitar 40-70 persen lebih mudah menular daripada varian aslinya.

Baca Juga: Gawat, Varian Baru COVID-19 mulai mendekati Indonesia, Singapura Temukan Kasus 11

Kedua kasus yang ditemukan di Kanada teridentifikasi pada pasangan di Ontario selatan saat provinsi itu  mulai diisolasi pada Sabtu. Riwayat perjalanan, paparan, atau, kontak berisiko tinggi kedua orang itu tidak diketahui.

"Ini semakin memperkuat pentingnya untuk tinggal di rumah sebisa mungkin bagi warga Ontario dan terus mengikuti semua protokol kesehatan masyarakat, termasuk langkah-langkah penutupan provinsi mulai hari ini," kata Dr Barbara Yaffe, pejabat tinggi lembaga layanan kesehatan Ontario, dalam pernyataan Sabtu 26 Desember 2020 dikutip Portal Purwokerto dari Antara Minggu 27 Desember 2020.

Baca Juga: Sudah Tak Pakai Masker, Ngeyel, Pemotor Tak Bermasker Meludahi Petugas SPBU di Ciduk Polisi

Pemerintah setempat melaporkan 4.301 kasus baru selama dua hari terakhir pada hari Sabtu, dengan catatan lebih dari 2.000 kasus per hari selama 12 hari berturut-turut.

Pekan lalu, Kanada memperpanjang hingga 6 Januari larangan masuk bagi para penumpang penerbangan yang datang dari Inggris. 

Kanada juga memperluas langkah-langkah penyaringan dan pemantauan terhadap mereka yang datang dari Afrika Selatan, dengan alasan munculnya varian baru yang lebih mudah menular.

Baca Juga: Covid-19 Kebumen, Hampir Tembus 5000 Orang, Tujuh Kecamatan Memerah, Covid Sudah Sulit di Bendung

Para ilmuwan mengatakan tidak ada bukti bahwa vaksin yang saat ini sedang digunakan --termasuk yang dibuat oleh Pfizer dan BioNtech-- atau suntikan COVID-19 lainnya yang sedang dikembangkan, tidak efektif untuk melindungi dari varian baru itu.

Kanada mulai meluncurkan vaksin Pfizer awal Desember dan mulai mendistribusikan vaksin COVID-19 Moderna Inc ke seluruh negeri Kamis pekan lalu.

Baca Juga: Ini Daftar Stasiun KAI Daop 4 Semarang yang Sediakan Lokasi Tes Rapid Antigen dan Harganya

Kanada sejauh ini melaporkan 541.616 kasus COVID-19, dengan 14.800 kematian.***

 

Editor: Eviyanti

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler