Kedua kasus yang ditemukan di Kanada teridentifikasi pada pasangan di Ontario selatan saat provinsi itu mulai diisolasi pada Sabtu. Riwayat perjalanan, paparan, atau, kontak berisiko tinggi kedua orang itu tidak diketahui.
"Ini semakin memperkuat pentingnya untuk tinggal di rumah sebisa mungkin bagi warga Ontario dan terus mengikuti semua protokol kesehatan masyarakat, termasuk langkah-langkah penutupan provinsi mulai hari ini," kata Dr Barbara Yaffe, pejabat tinggi lembaga layanan kesehatan Ontario, dalam pernyataan Sabtu 26 Desember 2020 dikutip Portal Purwokerto dari Antara Minggu 27 Desember 2020.
Baca Juga: Sudah Tak Pakai Masker, Ngeyel, Pemotor Tak Bermasker Meludahi Petugas SPBU di Ciduk Polisi
Pemerintah setempat melaporkan 4.301 kasus baru selama dua hari terakhir pada hari Sabtu, dengan catatan lebih dari 2.000 kasus per hari selama 12 hari berturut-turut.
Pekan lalu, Kanada memperpanjang hingga 6 Januari larangan masuk bagi para penumpang penerbangan yang datang dari Inggris.
Kanada juga memperluas langkah-langkah penyaringan dan pemantauan terhadap mereka yang datang dari Afrika Selatan, dengan alasan munculnya varian baru yang lebih mudah menular.
Baca Juga: Covid-19 Kebumen, Hampir Tembus 5000 Orang, Tujuh Kecamatan Memerah, Covid Sudah Sulit di Bendung
Para ilmuwan mengatakan tidak ada bukti bahwa vaksin yang saat ini sedang digunakan --termasuk yang dibuat oleh Pfizer dan BioNtech-- atau suntikan COVID-19 lainnya yang sedang dikembangkan, tidak efektif untuk melindungi dari varian baru itu.
Kanada mulai meluncurkan vaksin Pfizer awal Desember dan mulai mendistribusikan vaksin COVID-19 Moderna Inc ke seluruh negeri Kamis pekan lalu.
Baca Juga: Ini Daftar Stasiun KAI Daop 4 Semarang yang Sediakan Lokasi Tes Rapid Antigen dan Harganya