Siapa Pemilik Unilever, Benar Dukung Israel?

- 31 Oktober 2023, 16:01 WIB
Siapa Pemilik Unilever, Benar Dukung Israel?
Siapa Pemilik Unilever, Benar Dukung Israel? /Unilever

PORTAL PURWOKERTO - Siapa pemilik Unilever? Perusahaan yang memiliki beragam merek di Indonesia. Mulai dari produk makanan hingga produk kecantikan dan pembersih rumah tangga.

Unilever merupakan salah satu merk yang diboikot karena membela Israel. Sudah 75 tahun berlalu sejak pertama kali Israel menjajah Palestina dan menghancurkan kehidupan orang-orang yang bermukim di kawasan Palestina. 

Sedikit demi sedikit kawasan yang dimiliki oleh orang-orang Palestina direbut dengan paksa oleh orang-orang Israel. Bahkan akibat perang yang terjadi pada tahun 1948 negara Palestina terbagi menjadi 3 bagian. Negara Israel, Tepi Barat (Palestina), dan Jalur Gaza (Palestina).

Keberadaan Pendudukan Israel di tanah Palestina semakin parah. Sebuah gerakan anti kekerasan bernama BDS(Boycott, Divestment, Sanctions) alias gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi berupaya untuk menekan Israel agar mematuhi hukum Internasional. 

Gerakan boikot yang dilakukan salah satunya adalah dengan melakukan boikot terhadap perusahaan yang berdiri di atas tanah Palestina yang dikuasai Israel dan juga boikot terhadap perusahaan yang mendukung negara Israel serta beroperasi di permukiman ilegal Israel.

Dengan melakukan boikot, diharapkan bahwa perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi dalam penindasan Israel terhadap warga Palestina akan berhenti beroperasi atau menhentikan dukungannya terhadap Israel. 

Baca Juga: Hampir Satu Bulan Perang Palestina Israel, 8.306 Warga Palestina Tewas dan 1.400 di Israel

Salah satu perusahaan internasional yang disebut mendukung keberadaan Israel adalah Unilever. Dikutip dari AP News, Kepala eksekutif Unilever, CEO Alan Jope pada bulan Juli 2022 menegaskan komitmen Unilever untuk terus melakukan bisnis di Israel.

"Jelas ini adalah masalah yang kompleks dan sensitif yang menimbulkan perasaan yang sangat kuat," ujar Alan Jope. "Ada satu pesan yang ingin saya garis bawahi dalam seruan ini, yaitu bahwa Unilever tetap berkomitmen penuh terhadap bisnis kami di Israel." ujar CEO Unilever Internasional tersebut.

Israel mencaplok Yerusalem timur setelah perang tahun 1967 dan menganggap wilayah tersebut sebagai bagian dari ibu kotanya yang tidak terbagi. Dikatakan bahwa Tepi Barat adalah wilayah yang disengketakan dan nasibnya harus diselesaikan melalui perundingan damai.

Namun komunitas internasional secara luas melihat kedua wilayah tersebut sebagai wilayah pendudukan dan menganggap permukiman tersebut, yang merupakan rumah bagi sekitar 700.000 warga Israel, sebagai ilegal menurut hukum internasional.

Siapa Pemilik Unilever

 

Unilever adalah perusahaan merger Belanda dan Inggris. Perusahaan produsen margarin asal Belanda, Margarine Unie bergabung dengan produsen sabun asal Inggris, Lever Brothers pada tahun 1930. 

Kedua perusahaan tersebut bergabung karena memerlukan bahan baku yang sama yaitu minyak kelapa sawit. Awalnya hanya memproduksi margarine dan sabun, perusahaan ini kemudian melakukan diversifikasi usaha (memproduksi lebih banyak barang demi keuntungan yang lebih besar).

Kini, produk seperti kecap Bango, penyedap rasa Royco, teh Sariwangi, jus Buavita, es krim Walls merupakan bagian dari produk yang berada di bawah Unilever.

Produk lainnya merupakan produk kecantikan dan juga kebersihan seperti Lifebuoy, Sunlight, Pepsodent, Rexona, Sunsilk, Clear, Dove, Vaseline, Rinso, dan Glow & Lovely.

Di Indonesia, Unilever pertama kali menawarkan sahamnya kepada publik pada 1981 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Meskipun baru masuk bursa pada tahun 1980-an, namun keberadaan Unilever pertama kali didirikan pada 5 Desember 1933 dengan nama “Lever’s Zeepfabrieken N.V.” yang bertempat di daerah Angke, Jakarta Utara berdasarkan akta No. 23 dari Mr. A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia

Baca Juga: Awal Mula Perang Israel dan Palestina, Penyebab Konflik Palestina dan Israel hingga Hari Ini

Saat ini PT Unilever Indonesia dipimpin oleh Ira Noviarti yang menjabat sebagai Presiden Direktur sejak tahun 2020. Ira diangkat sebagai Presiden Direktur oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 25 November 2020, yang efektif pada 1 Desember 2020.

 

Laba bersih Unilever pada pertengahan tahun 2023 mencapai Rp 2,8 triliun. Laba ini turun hampir 20 persen. 

Saat ini pemegang saham terbesar Unilever, dengan kepemilikan efek yang mencapai 85 persen saham dipegang oleh perusahaan Belanda yaitu UNILEVER INDONESIA HOLDING B.V. dengan jumlah saham 32,424,387,500.

Sedangkan untuk kepemilikan saham oleh direksi/komisaris dimiliki oleh Ira Noviarti sebanyak 870,000 saham. Disusul oleh Ir. Ainul Yaqin sebanyak 338,200 saham, dan sisanya dimiliki oleh Hernie Raharja dan Willy Saelan.

7 September 2023 Unilever Indonesia menerima dua penghargaan di ajang LPPOM MUI Halal Award 2023, yaitu Longlife Achievement untuk Unilever Indonesia (kategori Home and Personal Care) dan Favorite Halal Brand untuk brand Lifebuoy (kategori Home and Personal Care).

"Selama hampir 90 tahun beroperasi di Indonesia, kami selalu memastikan bahwa seluruh produk kami dapat memberikan memberikan rasa aman dan nyaman bagi konsumen Indonesia. Mengingat bahwa mayoritas konsumen di Indonesia adalah Muslim, memastikan kualitas, keamanan, termasuk kehalalan produk menjadi prioritas utama yang tidak pernah kami kompromikan," ujar Ira Noviarti.

Siapa pemilik Unilever? Saham Unilever Internasional sebagian besar dimiliki oleh BlackRock, Leverhulme, Aviva Investors, and Lindsell Train. BlackRock adalah Perusahaan investasi multinasional Amerika yang berbasis di New York City. Pemiliknya, Larry Fink, dibesarkan di keluarga Yahudi yang bertempat tinggal di Van Nuys, California, AS.***

Editor: Lasti Martina

Sumber: AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah