Total 3 Juta Vaksin Sinovac Telah Didatangkan dari China, Bagaimana Nasib Terapi Plasma Konvalesen?

- 1 Januari 2021, 08:03 WIB
Pendonor darah yang melakukan donor plasma konvalesen.
Pendonor darah yang melakukan donor plasma konvalesen. /Dok. Pemkab Probolinggo

 

PORTAL PURWOKERTO – Sebanyak total 3 juta dosis vaksin Sinovac telah didatangkan Pemerintah Indonesia dari China dalam kurun waktu sebulan di akhir tahun 2020.

Vaksin ini diyakini dapat mencegah paparan virus Covid-19 yang telah menghantam Indonesia sejak awal tahun 2020 silam.

Presiden Jokowi merupakan orang pertama yang akan menjalani vaksinasi setelah BPOM selesai melakukan evaluasi atas vaksin Sinovac ini.

Baca Juga: Bupati Banyumas Umumkan Vaksinasi Mulai 22 Januari 2021, Warganet Tanyakan Cara Dapat Vaksin Gratis

Jokowi juga menginstruksikan bahwa masyarakat akan mendapatkan vaksin tersebut secara gratis meski untuk saat ini garda terdepan penanganan pandemi Corona akan diprioritaskan terlebih dahulu.

Petugas kesehatan dan pelayanan publik akan mendapatkan suntik vaksin Sinovac setelah BPOM memberikan izin edar atas vaksin ini.

Di sisi lain, terapi plasma konvalesen membuktikan bahwa banyak diantara pasien positif Covid-19 cepat mengalami pemulihan dengan terapi ini.

Baca Juga: Gratis Vaksin Covid-19, Bupati Banyumas: Vaksinasi Mulai 22 Januari 2021

Pengusaha Mardigu Wowiek Prasantyo atau yang lebih dikenal dengan nama Bossman Mardigu mengakuinya. bahwa terapi konvalesen bekerja dengan baik dalam tubuhnya saat ia dirawat karena positif Covid-19.

Begitu juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sempat mengunggah di laman Instagramnya pada 4 Desember 2020 silam mengenai terapi konvalesen ini.

Dalam unggahannya tersebut, ia menuliskan sebuah pesan dari dr. Khoirul Hadi Sp.KK yang saat itu sedang menjalani perawatan karena positif Covid-19 dengan melakukan terapi plasma konvalesen.

Baca Juga: Presiden Jokowi Belum Dapat Vaksin Sinovac, Bupati Banyumas Umumkan Vaksinasi 22 Januari 2021

Ganjar menuliskan bahwa terapi plasma konvalesen jauh lebih kuat dan efektif dibanding vaksin berdasarkan keterangan dan pengalaman dari dr. Hadi saat dirawat karena Covid-19.

Meski demikian, warga masyarakat banyak yang belum mengetahui mengenai hal ini.

“Terapi plasma konvalesen itu kayak vaksin juga atau seperti terapi pada umumnya?,” kata Shinta seorang warga Sumampir Banyumas saat ditanya Tim Portal Purwokerto mengenai hal ini.

Baca Juga: Ganjar Bersama Ribuan Orang Gelar Pesta Tahun Baru, Ada live Musik Hingga Bagi Bagi Sepeda

“Apalagi itu terapi plasma konvalesen? Untuk penyembuhan Covid? Kayak vaksin?,” kata Elysa yang merupakan warga Brebes.

Apakah ini berarti terapi plasma konvalesen kalah populer dibanding vaksin Sinovac dari China?***

Editor: Hening Prihatini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x