Zaidul Akbar: Jangan Sembarangan Ambil Usus Buntu! Kritik Praktik Paket Khitan, Usus Buntu dan Tonsil di RS

- 31 Juli 2021, 17:11 WIB
Zaidul Akbar: Jangan Sembarangan Ambil Usus Buntu! Kritik Praktek Paket Khitan, Usus Buntu dan Tonsil di Rumah Sakit
Zaidul Akbar: Jangan Sembarangan Ambil Usus Buntu! Kritik Praktek Paket Khitan, Usus Buntu dan Tonsil di Rumah Sakit /Instagram dr. Zaidul Akbar Official/

PORTAL PURWOKERTO - Dokter Zaidul Akbar, praktisi pengobatan Islami mengkritik praktik paket pengadaan khitan, pengambilan usus buntu atau apendiks dan tonsil di rumah sakit.

Hal ini dinyatakan dr Zaidul Akbar melalui akun YouTube di dr Zaidul Akbar Official Jumat, 30 Juli 2021.

Gejala usus buntu, letak usus buntu, serta cara mengatasi usus buntu dan usus buntu penyebabnya adalah ada di bawah ini. Begitu pula dengan ciri ciri sakit amandel, penyebab amandel, dan cara menghilangkan amandel.

Baca Juga: Profil dr Zaidul Akbar, Biodata dan Kumpulan Resep Asam Lambung, Stroke Ringan Hingga Al Fatihah untuk Demam

Melalui akun YouTube dr Zaidul Akbar Official yang diunggah Jumat, 30 Juli 2021, dr Zaidul akbar menceritakan bahayanya untuk mengambil usus buntu secara sembarangan.

Mengutip temannya yang seorang dokter patologi anatomi, dr Zaidul Akbar menyatakan banyak dari usus buntu yang telah dipotong mengandung feses yang keras.

Selain itu mengutip penjelasan salah satu profesor dalam penelitian hewan-hewan yang memiliki usus buntu atau apendiks, malah memiliki organ limfoid yang berperan menjaga imunitas atau kekebalan tubuh dibanding hewan yang tidak memiliki usus buntu.

Baca Juga: Cara Atasi Sesak Nafas Pada Pasien Covid-19, Proning Position Mahasiswa UMP Purwokerto

Karena itu, penting sekali fungsi usus buntu dalam tubuh manusia.

“Konyolnya zaman sekarang manusia, dikit-dikit bahkan ada yang ketika khitan, sunatan, satu paket khitannya, tonsilnya dibuang usus buntunya dibuang. Itu ada paket seperti itu di rumah sakit,” ujar dr Zaidul Akbar penulis buku Jurus Sehat Ala Rasulullah.

“Jadi mereka berasumsi daripada sakit usus buntu, lebih baik usus buntunya dibuang saja,” lanjut dr Zaidul Akbar.

Padahal Allah sudah mempersiapkan, tidak ada yangg sia-sia yang Allah ciptakan.

“Jadi jangan sembarangan ambil usus buntu. Jangan sembarangan ambil tonsil. Kalau mau di operasi, ambil bagian yang terinfeksi, jangan diambil semua. Karena itu organ yang berperan dalam kekebalan tubuh kita,” tegas dr Zaidul Akbar.

Baca Juga: Cara Menyimpan Daging Kurban di Kulkas yang Mudah Hingga ke Freezer Agar Gizi Tetap Baik

Gejala usus buntu biasanya dimulai dari nyeri pada perut yang menjalar dari pusar hingga ke bagian bawah perut sebelah kanan. Letak usus buntu memang dibagian perut sebelah kanan, meskipun bagi ibu hamil lokasi ini dapat berpindah menjadi lebih tinggi.

Selain sakit pada perut di sisi sebelah kanan bawah, gejala usus buntu lainnya adalah perut kembung, tidak bisa buang gas (kentut), mual, diare atau malah konstipasi dan demam.

Usus buntu penyebabnya tetap belum dapat dipastikan. Di masyarakat beredar mitos bahwa menelan biji cabai dapat menyebabkan usus buntu, namun hal ini belum terbukti kebenarannya.

Baca Juga: Anosmia Covid Adalah Salah Satu Gejala Positif, Anosmia Bisa Sembuh Berapa Hari? Ini Cara Mengatasi Anosmia

Cara mengatasi usus buntu tidak hanya dengan jalan operasi. Tindakan pertama biasanya dengan memberikan antibiotik kepada pasien. Bila pemberian antibiotik tidak mempan, prosedur operasi baru akan dilakukan.

Tonsil atau amandel adalah bagian yang terdapat di sebelah kanan dan kiri mulut dekat dengan kerongkongan.

Penderita sakit memiliki ciri ciri sakit amandel atau tonsil seperti radang tenggorokan, kesulitan atau sakit saat menelan, nyeri pada rahang dan leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening, napas bau, amandel yang tampak berwarna merah dan bengkak atau memiliki bercak putih atua kuning, bahkan gejalanya bisa membuat sakit kepala dan membuat mudah lelah.

Baca Juga: 3 Jenis Vaksin Covid-19 yang Berlaku di Indonesia, Sinovac, Sinopharm dan AstraZeneca, Pilih Mana?

Kebanyakan penyebab amandel adalah virus. Mulai dari virus influenza penyebab flu dan rhinovirus penyebab pilek hingga virus penyebab campak, diare dan penyebab penyakit mulut, kaki dan tangan.

Namun jangan salah, bakteri juga dapat menyebabkan infeksi pada tonsil atau amandel yaitu bakteri Streptococcus tonsilitis.

Cara menghilangkan amandel dapat dengan mengobati sesuai dengan sakitnya. Bila disebabkan oleh bakteri maka pemberian antibiotik akan diperlukan. Namun bila penyebabnya adalah virus maka daya tahan tubuh adalah jawabannya.

Selain itu penderital tonsilitis diharuskan banyak beristirahat dan makan makanan yang lembut. Selain itu dianjurkan berkumur dengan air garam, dan mengkonsumsi jeruk nipis atau vitamin C yang cukup.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Positif Covid-19 Menyusui? Ini 6 Langkah Panduan Aman Menyusui Menurut Kemenkes

Beberapa amandel yang bermasalah dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang bahkan membuat susah bernapas.

Bila berkali-kali bermasalah dengan amandel, jalan operasi merupakan jalan terakhir yang diambil. Ada beberapa perdebatan mengenai pengambilan amandel bagi anak di bawah 10 tahun karena dianggap akan menurunkan daya tahan tubuh. Namun di era tahun 90-an praktik ini tak jarang terjadi untuk mengurangi risiko sakit yang di derita anak.

Dr Zaidul Akbar mengkritik praktek pengambilan usus buntu atau apendiks dan tonsil di rumah sakit yang dilakukan tanpa melihat kebutuhan namun melalui asumsi yang salah.***

Editor: Dedi Risky Rachma Wanto

Sumber: YouTube dr Zaidul Akbar Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x