Waspada! Begini Cara Penularan Virus Cacar Monyet dan Tindakan Pencegahan, Apa yang harus Dilakukan?

- 21 Mei 2022, 09:43 WIB
Ilustrasi virus. Waspada! Ternyata Begini Cara Penularan Virus Cacar Monyet dan Tindakan Pencegahan Apa yang Harus dilakukan? Cek Disini
Ilustrasi virus. Waspada! Ternyata Begini Cara Penularan Virus Cacar Monyet dan Tindakan Pencegahan Apa yang Harus dilakukan? Cek Disini /Pexels/CDC

PORTAL PURWOKERTO - Berikut ulasan cara penularan Virus Monkeypok atau virus cacar monyet serta tindakan pencegahan yang harus dilakukan yang dikutip dari berbagai sumber.

Sejumlah negara di Eropa, Amerika Serikat, serta Kanada saat ini tengah menginvestigasi beberapa kasus yang dikonfirmasi sebagai cacar monyet di wilayah mereka. 

Yang terbaru, negara Italia Swedia dan Perancis juga telah mengonfirmasikan kasus penyakit diwilayah nya dengan gejala dan ciri-ciri yang sama dengan pasien yang terinfeksi virus cacar monyet itu.

Hingga Jumat, 20 Mei 2022 tercatat sudah 8 negara yang penduduknya terkonfirmasi terpapar virus cacar monyet antara lain adalah Inggris, Portugal, Spanyol, Amerika,Kanada, dan yang baru- baru ini adalah Swedia, Italia, Prancis dan Australia.

Baca Juga: Eropa Terkena Wabah Monkeypox atau Cacar Monyet, Ini Perkembangan Terbaru di Indonesia

Monkeypox atau cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit mirip cacar terjadi di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, maka dinamakan 'monkeypox'.        

Kasus manusia pertama yang terjangkit monkeypox tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo (DRC), upaya intensif pun dilakukan untuk menghilangkan wabah tersebut.

Sejak itu, cacar monyet dilaporkan telah menyerang pada orang-orang di beberapa negara di Afrika tengah dan barat lainnya seperti Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone.

Berikut adalah cara penularan virus cacar monyet:

Penularan virus monkeypox atau cacar monyet terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan, manusia, atau bahan yang terkontaminasi virus.

Baca Juga: Apa Itu Cacar Monyet? Simak Penjelasannya Serta Kenali Gejala yang Timbul saat Terinfeksi

Virus masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang rusak (walaupun tidak terlihat), melalui saluran pernapasan, atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut).

Penularan dari hewan ke manusia dapat terjadi melalui gigitan atau cakaran, mengkonsumsi daging hewan yang terinfeksi virus atau  kontak langsung dengan cairan tubuh atau bahan lesi, atau kontak tidak langsung dengan bahan lesi, seperti melalui alas yang terkontaminasi.

Penularan dari manusia ke manusia diperkirakan terjadi terutama melalui tetesan pernapasan yang besar.

Tetesan pernapasan umumnya tidak dapat berjalan lebih dari beberapa kaki, sehingga diperlukan kontak tatap muka yang lama.

Metode penularan dari manusia ke manusia lainnya termasuk kontak langsung dengan cairan tubuh atau bahan lesi, dan kontak tidak langsung dengan bahan lesi, seperti melalui pakaian atau linen yang terkontaminasi.

Baca Juga: Mengobati Penyakit Campak dan Cacar Air dengan Resep JSR ala dr Zaidul Akbar Hanya Menggunakan Bahan Herbal

Reservoir host (pembawa penyakit utama) monkeypox masih belum dapat dipastikan, namun hewan pengerat Afrika diduga berperan dalam penularan virus ini.

Virus penyebab cacar monyet ini baru sembuh (terisolasi) dua kali dari hewan di alam. Pada kasus pertama (1985), virus ditemukan dari hewan pengerat Afrika yang sakit (tupai tali) di Daerah Khatulistiwa Republik Demokratik Kongo.

Tahun 2022, virus ditemukan dari bayi mangabey yang mati yang ditemukan di Taman Nasional Tai, Pantai Gading.

Virus cacar monyet dapat dicegah dengan beberapa cara, berikut ini tindakan pencegahan penyebaran virus cacar air yang dapat dilakukan :

1. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan dengan air dan sabun, atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.

Baca Juga: Eropa Terkena Wabah Monkeypox atau Cacar Monyet, Ini Perkembangan Terbaru di Indonesia

2. Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.

3. Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, termasuk tempat tidur atau pakaian yang sudah dipakai penderita.

4. Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging yg diburu dari hewan liar (bush meat)

5. Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit monkeypox agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala-gejala demam tinggi yang mendadak, pembesaran kelenjar getah bening dan ruam kulit, dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan, serta menginformasikan kepada petugas kesehatan tentang riwayat perjalanannya.

6. Dan untuk petugas kesehatan agar menggunakan sarung tangan, masker dan baju pelindung atau APD saat menangani pasien atau binatang yang sakit.***

Editor: Hening Prihatini

Sumber: CDC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah