PORTAL PURWOKERTO - Pelantikan anggota KPPS di Kabupaten Sleman menjadi perbincangan hangat di media sosial karena hidangan snack yang dianggap mirip dengan sajian layatan.
Hasil pengusutan KPU Sleman ditemukan kejanggalan anggaran untuk snack pelantikan KPPS pada 25 Januari 2024 menyusut lebih dari 63 persen.
Kasus snack untuk 24.199 anggota KPPS yang dilantik viral menjadi tranding di platform media sosial
Menyikapi hal tersebut, Ketua KPU Kabupaten Sleman, Ahmad Baehaqi mengklarifikasi dan mengeluarkan permintaan maaf atas kurang layaknya konsumsi snack yang terjadi selama pelantikan KPPS.
"KPU Kabupaten menyampaikan permohonan maaf atas kejadian terkait konsumsi snack yang dianggap kurang 'pantas'," ujar Baihaqi dalam keterangan resmi pada Jumat 26 Januari 2024.
Baca Juga: Viral Uang Pelantikan KPPS 25 Januari 2024 Hingga Snack KPPS Sleman Yogyakarta yang Disunat Vendor
Baehaqi menyampaikan kekecewaannya terhadap pihak ketiga vendor yang ditunjuk untuk menyediakan konsumsi dalam pelantikan tersebut, yang diputuskan melalui e-katalog, seperti yang diunggah di TikTok milik @incess.
"Sebenarnya kami sudah memberikan peringatan karena jumlahnya yang banyak, dan harus disediakan untuk 86 Kelurahan di Sleman dengan lebih dari 24.199 snack," kata Baehaqi
Konsumsi sesuai dengan kesepakatan awal disediakan dalam bentuk snack dengan nominal per bungkusnya seharga Rp15.000.
Berdasar hasil pengusutan KPU, kata Baehaqi pihaknya menemukan kejanggalan trkat kabar viral snack menunjukkan bahwa nilai sebenarnya hanya senilai hanya Rp5.000, hal ini dianggap dari kualitas dinilai tidak layak.
"Setelah klarifikasi dengan vendor, pihak rekanan telah melakukan subkontrak ke penyedia jasa lainnya dan ada keuntungan yang diperoleh oleh vendor," tambahnya.
Baehaqi tegas akan menindak vendor sanksi agar kejadian serupa tidak terulang, apalagi menjelang Bintek, bimbingan teknis untuk seluruh anggota KPPS di Sleman.
"Kami sudah memutus kontrak dengan vendor tersebut dan tidak akan menggunakan jasanya lagi," kata Baehaqi.
Namun, netizen menuntut agar pengadaan snack pelantikan KPPS diusut tuntas sebagai warning proses Pemilu 2024 dengan cost yang sangat besar..
Disampaikan @Vigaya dalam akun Tiktok dia menyampaikan, "Harus diusut nih, kenapa hanya vendor yang disalahkan. Ga mungkin KPU tidak tahu bahwa Rp15.000 menjadi Rp5000," tulisnya.
Dari nilai Rp15.000 menjadi Rp5000, yang Rp10.000 kemana jika dikalikan jumlah snack yang harus disediakan 24.000.
Baca Juga: Berapa Gaji Anggota KPPS Pemilu 2024 Per Orang? Ini Syarat Pendaftaran Petugas KPPS 2024
Kecurigaan tentang ada korupsi pada kasus snack KPPS Sleman muncul dari akun @ga gitu sih, yang menyebutkan, "Anggaran RAB Rp15.000 per orang, turun ke oknum A Rp10.000, turun lagi ke oknum B Rp7.500 per orang, turun lagi ke oknum C Rp5.000, dan akhirnya sampai ke vendor Rp5.000," tulisnya.***