Daftar Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Versi Dirty Vote, Jusuf Kalla Sebut Baru 25 Persen, Tonton di Link Ini

14 Februari 2024, 06:30 WIB
Daftar Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Versi Dirty Vote, Jusuf Kalla Sebut Baru 25 Persen, Tonton di Link Ini /YouTube Dirty Vote.

PORTAL PURWOKERTO - Cek daftar dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024 versi film Dirty Vote, Jusuf Kalla sebut itu baru 25 persen. Film yang berdurasi selama 1 jam 57 menit 21 detik itu dirilis pada 10 Februari 2024.

Sutradara Dandhy Laksono mengajak tiga ahli hukum tata negara yaitu Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari dalam film dokumenter produksi Watchdoc. Sutradara sama yang memproduksi film Sexy Killers pada 2019.

Sebelumnya, KPU menetapkan ada tiga pasangan dalam Pemilu 2024 yakni paslon 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, paslon 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Masa kampanye mulai 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024, masa tenang 11—13 Februari, dan pemungutan suara pada 14 Februari 2024. Pemilu 2024 sendiri diikuti oleh 24 dan dilaksanakan secara serentak dengan Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.

Baca Juga: Film Dirty Vote Apa Masih Ada di Youtube? Link Nonton Bisa Download Dirty Vote Desain Kecurangan Pemilu 2024

Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Versi Dirty Vote

Kembali ke Dirty Vote, mengutip pernyataan Bivitri Susanti dalam film tersebut dimana yang mengatakan bahwa Pemilu tidak sedang baik-baik saja.

"Memang telah terjadi kecurangan yang luar biasa. Sehingga Pemilu ini tidak bisa dianggap baik-baik saja,” jelas Bivitri akademisi dari Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera.

Sementara itu, Feri Amsari ahli hukum tata negara Universitas Andalas mengatakan dugaan kecurangan tersebut tidak didesain dalam semalam melainkan terstruktur sistematis dan masif.

Baca Juga: Agama Bivitri Susanti Biodata IG, Ahli Hukum Tata Negara Wanita di Film Dirty Vote, Sebut Politik Gentong Babi

Beberapa dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang disebutkan dalam film Dirty Vote, melansir dari kanal Youtube PSHK Indonesia:

1. dugaan penyalahgunaan wewenang Presiden Jokowi yang menunjuk penjabat gubernur di 20 provinsi

2. campur tangan dalam penunjukan penjabat bupati dan wali kota

3. netralitas pejabat negara selama masa kampanye

Beberapa nama yang muncul dalam film ini adalah Ida Fauziyah, Prabowo Subianto, Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Luhut Binsar Pandjaitan, Bahlil Lahdalia, Erick Thohir, Budi Arie Setiadi, Amran Sulaiman, Zulkifli Hasan, Agung Gumiwang.

Kemudian ada juga Sandiaga Uno, Yasonna Laoly, Tri Rismaharini, Azwar Anas, Bintang Puspayoga, Afriansyah Noor, Raja Juli Antoni, Paiman Rahardjo, Jerry Sambuaga, Pramono Anung dan Angela Tanoesoedibjo.

4. kejanggalan di Mahkamah Konstitusi lewat Putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023

Putusan tersebut menyatakan seseorang yang belum berusia 40 tahun bisa maju menjadi capres atau cawapres selama berpengalaman atau pernah/sedang menjadi kepala daerah atau jabatan lain yang dipilih melalui pemilu.

5. menyoroti bansos berlebihan yang melonjak pada Pemilu dengan membandingkan data 10 tahun terakhir mulai 2014 hingga 2024.

Jusuf Kala Sebut 25% dan 3 Ahli Hukum Tersebut Digugat

Mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla ikut berkomentar dengan munculnya film Dirty Vote. Menurutnya dalam film adalah kebenaran lengkap dengan foto.

"Itu film betul-betul luar biasa, tapi semuanya kebenaran karena lengkap dengan foto, lengkap dengan kesaksian. Tapi bagi saya, film itu tidak, masih ringan dibanding kenyataan yang ada..masih tidak semuanya mungkin baru 25 persen," ujarnya mengutip dari video viral yang diunggah akun TikTok @makassarglobal.

Buntut dari film tersebut, tiga pakar hukum tata negara yang terlibat dilaporkan ke pihak kepolisian oleh Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Santri Indonesia (Foksi).

Tidak hanya itu, Advokat Lingkar Nusantara (Lisan) juga melaporkan
Cawapres Muhaimin Iskandar dan Jusuf Kalla terkait dugaan unsur kampanye di masa tenang Pemilu 2024.

Alasannya karena Muhaimin Iskandar mengupload trailer film Dirty Vote pada akun akun X atau Twitter miliknya. Sementara Jusuf Kalla dilaporkan karena menyebut dugaan kecurangan dalam film itu baru 25%.***

Editor: Galih Prabashinta P.P.

Tags

Terkini

Terpopuler