Jokowi Dorong Percepatan Produksi Massal Vaksin Merah Putih

25 Oktober 2020, 06:57 WIB
Presiden Jokowi (Joko Widodo). /Foto: Twitter @jokowi//

PORTAL PURWOKERTO - Presiden Joko Widodo mendorong peneliti dan inovator di dalam negeri untuk mempercepat  clinical trial dan produksi massal vaksin Merah Putih.

Hal itu dikatakan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan secara virtual pada tasyakuran HUT ke-70 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Sabtu 24 Oktober 2020.

Menurut Jokowi selama pandemi telah banyak inovasi yang dikembangkan oleh para peneliti dan inovator di dalam negeri.

Baca Juga: Tanpa Ayah Disisinya, Nurmagomedov Putuskan Pensiun

“Rapid diagnostic test, emergency ventilator, mobile lab biosafety yang dilengkapi dengan PCR, penggunaan artificial intelligence untuk penegakan diagnosis Covid-19, dan aplikasi COVID Track untuk membantu dokter memantau mobilitas pasien, serta kita mempercepat clinical trial dan produksi massal vaksin Merah Putih,” tambah Presiden dikutip Portal Purwokerto dari laman Setkab. go.id, Sabtu 24 Oktober 2020.

Vaksin Merah Putih buatan Indonesia untuk menangkal virus Corona diharapkan bisa memulai proses uji klinis tahap pertama pada tahun 2021.

Baca Juga: Story of Kale, Sukses Bikin Netizen Baper

Sejumlah institusi penelitian dan perguruan tinggi dalam negeri telah mengembangkan dengan menggunakan sejumlah platform pengembangan.

Institusi tersebut adalah Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, dan Universitas Gajah Mada.

Baca Juga: Cara Efektif Mengatasi Anak Tantrum Karena Hp, Tetap Tenang dan Alihkan Perhatiannya

 

Uji Klinis Tahap I

Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang  berharap tahun ini ada kemajuan  pengembangan Vaksin Merah Putih bisa memasuki tahapan uji praklinis, sehingga pada triwulan I tahun 2021 dapat dilakukan uji klinis tahap pertama.

Vaksin merah putih berbeda dengan  Sinovac dan Sinopharm yang dikembangkan  China.

"Vaksin Merah Putih merupakan vaksin yang dikembangkan menggunakan isolat virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang bertransmisi di Indonesia," kata Brodjonegoro dalam keterangan tertulisnya seperti dilansir Portal Purwokerto dari Antara.

Baca Juga: Libur Panjang, Diperkirakan Kenaikan Kendaraan Mudik ke Jateng Hingga 40 Persen

Jika  Sinovac dan Sinopharm menggunakan platform inactivated virus atau virus yang dimatikan dalam pengembangan vaksin. Sementara vaksin Merah Putih dikembangkan menggunakan platform seperti protein rekombinan, DNA, dan RNA.

Perbedaan lainnya jika Vaksin Merah Putih dikembangkan menggunakan isolat virus yang bertransmisi di Indonesia, sedangkan  dengan Sinovac dan Sinopharm yang menggunakan isolat virus dari negara asalnya yakni China.

Baca Juga: Cair Awal November, Belum dapat BLT BPS Ketenagakerjaan? Daftar Segera

"Indonesia menempuh kebijakan dua skema paralel atau "double track" dalam pengembangan vaksin untuk penanganan pandemi COVID-19, yakni melalui kerja sama dengan pihak luar negeri dan membuat vaksin secara mandiri." kataMenristek.

Menurutnya penggunaan vaksin-vaksin yang dikembangkan di luar negeri merupakan upaya jangka pendek yang dapat segera dilakukan Pemerintah.***

Editor: Eviyanti

Sumber: Setkab.go.id Antara

Tags

Terkini

Terpopuler