PORTAL PURWOKERTO – Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Selasa, 2 Desember 2020, masih mengancam warga sekitar terutama dalam radius 1 KM dan wilayah sejauh 4 KM di sektor lereng selatan-tenggara gunung tersebut.
Pasalnya, menurut keterangan Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Nia Haerani, Gunung Semeru masih meluncurkan awan panas guguran.
Selain itu, seperti yang dilansir Portal Purwokerto dari Antara, Gunung Semeru yang berada di Jawa Timur ini meluncurkan guguran dengan jarak luncur 2.500 meter mengarah ke tenggara.
Baca Juga: Dua Belas Kabupaten di Jateng Zona Merah, Sumbang 50 % Wilayah Zona Merah Baru COVID-19 Nasional
Gempa guguran terjadi 11 kali dengan amplitude 7-20 mm dengan durasi 110-250 detik masih terdeteksi akibat aktivitas Gunung Semeru.
Saat ini, kata Nia yang dikutip dari Antara, status Gunung Semeru masih pada level II atau waspada. Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari wilayah lereng selatan-tenggara karena sebagai alur luncuran awan panas.
Baca Juga: Sinopsis Film Eagle Eye, Aksi Menegangkan Agen Rahasia, Sukses Raup 178 Juta USD
Dilain pihak, Bupati Lumang Thoriqul Haq meminta masyarakat untuk mewaspadai hujan turun karena ditakutkan akan meluap akibat lahar panas Semeru yang dapat memenuhi Daerah Aliran Sungai (DAS) Curah Kobokan.
Ia juga mengatakan bahwa meluapnya aliran tersebut bisa juga berimbas hingga ke daerah pemukiman penduduk sehingga ia menghimbau warganya untuk tetap waspada.