PORTAL PURWOKERTO – Kabar gempa megathrust berkekuatan besar dan tsunami setinggi 20 M yang diprediksi terjadi di selatan Pulau Jawa telah tersiar ke berbagai wilayah di Indonesia.
Diketahui bahwa di bagian selatan Pulau Jawa sering kali terjadigempa dengan skala kekuatan yang beragam seperti yang disampaikan Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Eko Yulianto.
Menyikapi hal ini, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan bahwa kabar yang menyatakan akan terjadinya gempa berkekuatan besar di megathrust merupakan pemahaman yang kurang tepat.
Baca Juga: Selain Selatan Pulau Jawa, Wilayah Ini Juga Rawan Gempa Megathrust dan Tsunami, Wilayah Mana Saja?
Seperti yang dilansir Portal Purwokerto dari Antara pada Kamis, 17 Desember 2020, megathrust merupakan istilah untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan di kedalaman dangkal.
Dalam hal ini, lempeng samudra yang menghujam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan (stress) pada bidang kontak antar lempeng.
Lempeng-lempeng tersebut dapat bergeser secara tiba-tiba yang memicu gempa. Jika terjadi gempa, makan bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik atau istilahnya thrusting.
Baca Juga: Ngeri, Ilmuwan Peringatkan Kembali Gempa Megathrust dan Tsunami Setinggi 20 M di Selatan Pulau Jawa
Jalur subduksi lempeng umumnya sangat panjang dengan kedalaman dangkal mencakup bidang kontak antar lempeng dan dalam perkembangannya, zona ini diasumsikan sebagai patahan naik yang besar yang populer dengan nama zona megathrust. Zona ini masuk dalam zona subduksi aktif.