Misteri Hilangnya Tahu Tempe Dipasar, Satgas Pangan Temukan Ribuan Ton Kedelai di Gudang Importir

- 6 Januari 2021, 12:34 WIB
Satgas Pangan Bareskrim Polri sendiri sudah melakukan pengecekan ke gudang-gudang importir kedelai  Selasa 5 Desember 2021
Satgas Pangan Bareskrim Polri sendiri sudah melakukan pengecekan ke gudang-gudang importir kedelai Selasa 5 Desember 2021 /Divisi Humas Polri/

PORTAL PURWOKERTO- Satuan Tugas (Satgas) Pangan Bareskrim Polri menemukan ribuan ton kedelai di gudang milik importir kedelai. Polri menyatakan akan memproses secara hukum bagi importir kedelai yang mencoba melakukan penimbunan dan memainkan harga sehingga diduga menyebabkan kelangkaan dan mahalnya bahan baku tersebut. 

Kepala Divisi Humas Humas Polri Irjen Argo Yuwono,mengatakan, Satgas Pangan Bareskrim Polri sendiri sudah melakukan pengecekan ke gudang-gudang importir kedelai dan menemukan ribuab kedelai impor yang masih tersimpan dii gudang
.Diantaranya adalah, gudang yang berada di Bekasi, yakni PT. Segitiga
 
Agro Mandiri. Dalam temuannya, bahwa perusahaan itu bergerak di bidang impor kedelai ex Amerika dengan kapasitas antara 6.000 hingga 7.000 ton per bulan.
 
"Diperoleh keterangan  kedelai impor tersebut selain diperuntukan guna pemenuhan industri tahu dan tempe untuk kualitas II juga dipergunakan untuk proses pakan ternak dan proses pembuatan minyak kedelai serta produk turunan lainya," kaat Argo di Jakarta Rabu 6 Januari 2021.
 
 
Lalu, distribusi ke UKM industri tahu dan tempe ke wilayah Jabodetabek dan Bandung Jawa Barat dengan pendistribusian antara 250-300 ton per hari dan stok tersisa saat ini sebanyak 2.500 ton.
 
Kacang kedelai tersebut disalurkan melalui distributor dengan harga saat ini Rp 8.600/Kg terjadi kenaikan sekitar Rp 1.000 sejak pertengahan bulan Desember 2020. 
 
"Didapat informasi dari Staff Perusahaan tersebut Kenaikan harga disebabkan karena selain harga beli di negara asal terjadi kenaikan yang sebelumnya 6.800 menjadi 8.300 juga disebabkan dikarenakan sejak pertengahan bulan Oktober-Desember 2020, kapal yang langsung tujuan Indonesia sangat jarang sehingga menggunakan angkutan tujuan Singapore dan sering terjadinya delay dikarenakan menunggu waktu dalam konekting ke Indonesia sehingga keterlambatan antara 2- 3 minggu," papar Argo.
 
 
 
 
"Bahwa pada tanggal 4 Januari 2021 kedelai masuk sebanyak 460,22 ton dan sudah didistribusikan sebanyak 76 ton, sisa stok per 4 Januari  sebanyak 384,22 ton. Sisa stok  per tanggal 5 Januari 2021 sebanyak 858,51 ton," ucap Argo dalam keterangan tertulis diterima Portal Purwokerto Rabu.
 
Selanjutnya, PT.  Sungai Budi di Daan Mogot, Kota Tangerang, Banten. Ditemukan fakta bahwa,  pada tanggal 4 Januari 2021  kedelai masuk sebanyak 400 ton dan sebanyak 300 ton sudah siap didistribusikan ke konsumen, sehingga sisa stok saat ini per 5 Januari 2021 sebanyak 100 ton.
 
 "Polri merespon kelangkaan  kedelai di pasar terutama importir, apabila di temukan dugaan Pidana Satgas Pangan lakukan penegakan hukum," tambahnya.***
 
 
 
 

Editor: Eviyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x