Elwasi yaitu alat deteksi dini gerakan tanah yang dibutuhkan untuk mendukung upaya pengurangan risiko bencana hasil rakitan relawan BPBD..
Dia menjelaskan, Elwasi merupakan singkatan dari Eling Waspada lan Siaga. Nama tersebut, kata dia, memiliki makna dan berisi ajakan agar semua pihak mengingat bahwa mereka berada di daerah rawan bencana sehingga perlu kewaspadaan dan tetap harus siaga dalam mengurangi risiko bencana.
Baca Juga: Longsor Sumedang, 24 Tewas dan 16 Hilang Akibat Longsoran Susulan, Ada Danramil Cimanggung
Dr. Raditya Jati Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan, sampai saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang bersama instansi terkait masih melakukan pencarian terhadap 11 orang yang belum ditemukan.
Berdasarkan laporan BNPB, tim gabungan menggunakan 4 alat berat dalam proses evakuasi korban selama beberapa hari kedepan seperti dikutip dari laman BNPB.
"Pusat Pengendali Operasi BPBD Kabupaten Sumedang terus melaksanakan pengamatan dan pemantauan secara visual melalui perangkat radio komunikasi, internet serta handphone. Disamping itu, BMKG juga telah melakukan pemasangan Early Warning System (EWS) longsor," katanya.
Baca Juga: Tanpa PSBB Jasa Angkutan di Banyumas Sudah Kempas Kempis, Masyarakat Enggan Naik Bus Takut Covid
Bupati Sumedang telah menetapkan Pernyataan Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor selama 21 hari yang berlaku mulai tanggal 9 sampai 29 Januari 2021.
Data sementara sebanyak 1.020 jiwa mengungsi terbagi di pos pengungsian Lapangan Taman Burung dan rumah kerabat yang aman dari potensi longsor.***