Baca Juga: Sinopsis G30S PKI, Pembunuhan Terhadap 7 Pahlawan Revolusi yang Mengubah Indonesia
4. Letjen (Anumerta) S. Parman
Siswondo Parman lahir pada 4 Agustus 1918 di Wonosobo, Jawa Tengah sebagai anak keenam dari sebelas bersaudara.
Salah satu kakak S. Parman, Sukirman adalah salah satu orang yang pernah terlibat dalam pemberontakan PKI Madiun tahun 1948. Namun kedua bersaudara ini berbeda haluan.
Dalam karir militer, S. Parman berperan dalam penumpasan pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) sehingga jabatannya naik menjadi Kepala Staf Gubernur di Markas Besar Angkatan Darat.
Pria ini pernah menjadi Atase Militer Indonesia di Inggris dan sempat menjalani pendidikan militer di Amerika serja menjadi ahli intelijen.
Baca Juga: Mengulas Rumah Penyiksaan Pemberontakan G30S PKI yang Jadi Sejarah Kelam di Tahun 1965
Sebelum tewas, S. Parman menjabat sebagai Asisten I Menteri Panglima Angkatan Darat dalam bidang intelijen dan bergelar Mayjen S. Parman.
Pembentukan Angkatan Kelima merupakan salah satu ide yang ditentangnya dari PKI. Akibatnya, S. Parman menjadi salah satu target PKI.
S. Parman hanya meninggalkan seorang istri yang dikenal dengan nama Ny. Sumirahaju. Kakak S. Parman yang pro PKI tewas di Solo pada tahun 1966.