Network
Film ini dimulai dengan ucapan pemberi semangat mengenai Indonesia dan latar belakang terjadinya masalah, film ini menceritakan kekejaman PKI dalam membunuh orang-orang yang menentangnya.
Baca Juga: Dipa Nusantara Aidit, Sekjen PKI dan Disebut Sebagai Dalang G30S PKI, Ini Kisah Keluarganya
PKI menargetkan 7 orang jenderal Angkatan Darat yang menghalangi keinginan PKI untuk mempersenjatai barisan buruh dan tani sebagai Angkatan Kelima.
Mereka adalah Letjend Ahmad Yani, Mayjen R. Suprapto, Mayjen MT Haryono, Mayjen S. Parman, Brigjen DI Pandjaitan, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo dan Letjen AH Nasution.
Gerakan PKi dimulai dari adanya rapat-rapat yang dihadiri beberapa petinggi PKI termasuk DN Aidit yang khas dengan rokok.
Kisah penculikan dan pembunuhan para jenderal mengambil sebagian besar porsi film ini. Penggambaran penculikan dan pembunuhan juga diperlihatkan sangat dramatis.
Penggambaran paling dramatis terjadi ketika Mayjen D.I Panjaitan ditembak ketika sedang berdoa di halaman rumahnya. Sesaat setelah jasad Mayjen D.I Panjaitan diangkut oleh pasukan Cakrabirawa menuju lokasi Lubang Buaya, putrinya keluar rumah.
Baca Juga: Siapakah Letkol Untung yang Terkenal dalam Gerakan 30 September 1965
Mendapati hanya genangan darah ayahnya yang tersisa. Putri Mayjen D.I Panjaitan kemudian mengusapkan darah tersebut ke mukanya sambil berteriak.
Meskipun di era 80-90an film ini wajib di tonton siswa sekolah, namun sebenarnya ada beberapa adegan yang cukup sadis. Bagi siswa yang berusia di bawah umur diharapkan menonton dengan penjelasan dan didampingi oleh orang tua.
