2. Merupakan anak asuh pahlawan nasional Maria Walanda Maramis
Semasa pertumbuhannya, Marie Thomas juga diasuh oleh Maria Josephine Catherine Maramis atau Maria Walanda Maramis yang juga merupakan seorang pahlawan nasional yang memperjuangkan kemajuan kaum perempuan.
Marie tergabung dalam organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) yang didirikan oleh Maria. Berkat ini, Marie bisa mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.
3. Marie Thomas merupakan perempuan pertama yang lulus dari STOVIA
Marie mengenyam pendidikan tingginya di Sekolah Pendidikan Dokter Hindia (STOVIA) mulai dari tahun 1912. Kala itu, Marie merupakan satu-satunya murid perempuan di antara 200 murid laki-laki lainnya.
Baca Juga: 16 Januari Dalam Sejarah: Banjir Bandang Musnahkan Daratan Eropa Menjadi Pulau 659 Tahun Lalu
Marie lulus pada tahun 1922, menjadikannya dokter perempuan pertama di Indonesia.
4. Marie Thomas bersekolah dengan menggunakan beasiswa
Pada awalnya, STOVIA tidak menerima murid perempuan. Namun hal ini berubah ketika Aletta Jacobs, seorang dokter perempuan pertama di Belanda, datang mengunjungi Indonesia.
Ia menekan Gubernur Batavia kala itu, A.W.F. Idenburg supaya STOVIA membuka diri untuk murid perempuan.