Cerita fiksi dibuat oleh pengarang untuk menghibur atau menceritakan peristiwa yang dibuat oleh pengarang.
3. Memiliki alur cerita yang menarik.
Kronologi dan alur cerita fiksi jelas membuat pembaca menikmati ceritanya.
4. Bahasa komunikatif.
Cerita fiksi sifatnya naratif dan komunikatif. Artinya, cerita fiksi diuraikan dengan penyampaian yang mudah dipahami.
5. Teks fiksi memakai bahasa yang tidak baku dan menarik pembaca.
Cerita fiksi memakai bahasa yang tidak baku sehingga komunikatif agar pembacanya dapat menikmati alur cerita.
6. Cerita fiksi memberikan tekanan emosi dan perasaan pada pembaca.
Pembuat cerita fiksi biasanya menyajikan istilah-istilah yang dapat menyentuh emosi dan perasaan pembaca.