Ada 13 ABK Filipina Positif Corona di Cilacap, Ganjar Pranowo Perketat Pintu Masuk dari Darat, Udara dan Laut

8 Mei 2021, 20:29 WIB
KM Hilma Bulker yang membawa gula rafinasi dari India, 13 dari 20 ABK asal Filipina terkonfirmasi Positif Covid-19. Saat ini masih dalam perawatan. /Renny T Hamzah/Ale Senaru

PORTAL PURWOKERTO – 13 Anak Buah Kapal (ABK) yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Filipina yang terkonfirmasi positif Covid-19, terus dilakukan pemantauan dan pengawasan secara ketat.

Saat ini masih menunggu hasil dari Balitbangkes Kemenkes RI, terkait dengan tes genome untuk mengetahui varian virus Covid-19 yang menjangkit ABK Filipina tersebut.

Mencegah adanya penularan dengan warga lokal, juga telah dilakukan kontak tracing, kepada para pengawas, dan juga petugas pengangkut. Pasalnya, sempat dilakukan aktifitas bongkar muat sekitar dua hari.  

Baca Juga: Dikabarkan 13 ABK Asal Filipina Positif Covid-19, Sempat Transit di India, Saat Ini Sandar di Cilacap

Baca Juga: Sempat Mampir ke India, ABK Kapal yang Sandar di Cilacap Dikabarkan Positif Covid-19?

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan adanya kasus tersebut, membuat Jawa Tengah akan semakin memperketat pintu masuk. Baik melalui darat, Pelabuhan udara dan juga Pelabuhan laut.

Selain itu juga tempat-tempat yang akan menerima tamu, warga, atau barang dari negara asing juga akan diperketat. Terutama untuk negara-megara yang menjadi perhatian atau dengan kasus Covid-19 yang masih tinggi seperti India.

"Tentu saja saya belajar dari ini. Kalau perlu sebelum masuk harus komunikasi dulu sehingga kalau kemudian harus dilakukan pemeriksaan bisalah mereka berada di samudera lepas dulu, jangan sampai merapat sebelum diperiksa. Kita minta otoritas ketat melakukan ini,” ujarnya, Sabtu, 8 Mei 2021.

Baca Juga: Bipang Ambawang Bikin Kontroversi Lewat Pidato Jokowi, Ini Kata Mendag Muhammad Lutfi

Kronologis

Kronologis diketahuinya 13 ABK Filipina yang terkonfirmasi positif Covid-19 ini berawal dari kapal bermuatan gula rafinasi tiba di Cilacap pada tanggal 25 April 2021, sekitar pukul 16.00 WIB.

Begitu kapal bersandar, petugas KKP langsung melakukan pemeriksaan awal dengan hasil kondisi umum ABK tampak sehat. Setelah itu dilakukan rapid tes antigen terhadap 20 ABK dan menunjukkan hasil 3 orang positif.

Pemeriksaan dilanjutkan dengan pengambilan spesimen dengan PCR test di RS Pertamina Cilacap. Hasil PCR diketahui pada tanggal 26 April, dan menunjukkan konfirmasi positif.

Baca Juga: Mulai 9 Mei 2021 Bioskop Rajawali Purwokerto Buka Lagi, Ini Lima Judul Film yang Bakal Tayang

Selanjutnya pada tanggal 28 April Boarding Officer KKP Kelas II Cilacap melakukan pengambilan sampel Genome untuk 3 ABK yang positif untuk dikirim ke Balitbangkes Pusat.

Tanggal 30 April sampai 4 Mei dilakukan evakuasi ke RSUD Cilacap dan pemeriksaan spesimen PCR terhadap ABK lainnya. Selajutnya didapatkan 13 ABK terkonfirmasi positif.

13 ABK Filipina tersebut kemudian langsung isolasi dan mendapatkan perawatan di RSUD Cilacap. Sedangkan 7 ABK lainnya tetap berada di kapal untuk melakukan isolasi mandiri, dan tidak diperbolehkan turun dari kapal.

Bongkar muat kapal sempat dilakukan pada tanggal 1-4 Mei di dermaga IV Tanjung Intan Cilacap dengan pengawas dari petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Namun, bongkar muat dihentikan pada tanggal 3 Mei pukul 15.00 WIB.

Baca Juga: Masyarakat Dilarang Mudik Lebaran, Justru 85 WNA China Masuk Indonesia, 2 Positif Covid-19

Satu dari 13 AKB Filipina yang diisolasi di RSUD Cilacap mengalami kondisi tidak stabil dan dilakukan pemantauan yang lebih intens. Bahkan juga akan diberikan donor plasma konvalesen.

“Kemarin beredar di media sosial kalau itu orang India, setelah dicek itu warga negara Filipina. Jadi perkembangan hingga detik terakhir ini saya kira penting untuk memberi penjelasan kepada masyarakat,” ujar Ganjar.***

Editor: Yumi Karasuma

Tags

Terkini

Terpopuler