PORTAL PURWOKERTO – Aktifitas Gunung Merapi semakin meningkat disusul ditetapkannya status level Siaga III. Gunung yang dikelilingi empat kabupaten ini memperlihatkan tanda-tanda erupsi yang dapat terjadi sewaktu-waktu menyusul Gunung Semeru yang beberapa saat lalu meletus.
Berdasarkan pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pada Jumat 4 Desember 2020 lalu, Gunung Merapi mengalami kegempaan vulkanik 39 kali dan 32 kali guguran.
Pada saat itu juga terlihat asap berwarna putih dengan intensitas tebal dan dengan ketinggian 175 meter di atas puncak Gunung Merapi yang terlihat kawahnya semakin melebar.
Baca Juga: Waspada! Di Daerah Ini Berpotensi Terjadi Peningkatan Curah Hujan dalam Sepekan
Untuk mengindari bencana yang terburuk, BPPTKG menyarankan empat kabupaten diantaranya Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatunya yang terkait dengan upaya mitigasi bencana letusan Gunung Merapi.
BPPTKG juga menjelaskan bahwa erupsi Gunung Merapi ini dapat terjadi setiap saat. Sehingga warga dihimbau untuk mempersiapkan diri mereka menghadapi dampak terburuk dari letusan Merapi.
Lebih lanjut, PGM Babadan mengamati dan mendengar guguran Gunung Merapi ini terjadi sebanyak satu kali.
Baca Juga: 6 Kegiatan Ini Bisa Usir Bosan di Hari Minggu Selama Masa Pandemi Covid-19 Terutama Bersama Keluarga
Sedangkan hari ini, 6 Desember 2020, pos pengamatan PGM Kaliurang DIY melaporkan bahwa suhu udara di sekitar Merapi 20,7 derajat Celcius dengan kelembapan 70 persen. Saat ini angin menuju ke arah timur gunung.