PORTALPURWOKERTO- Gunung Merapi telah mengalami peningkatan vulkanik pada Rabu 11 November 2020.
Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X mengimbau warga untuk tetap tenang dan waspada serta mengikuti prosedur mitigasi bencana yang telah siapkan Pemda DIY.
“Nanti akan ada konsolidasi, ini kan pengalaman empat tahun sekali. Jadi aparat sudah tahu apa yang harus dilakukan,” ujarnya seperti yang dikutip Portal Purwokerto dari RRI.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Masih Terus Meningkat, Guguran Lava Mulai Keluar
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, guguran laava gunung Merapi telah terlihat. Meski demikian, penambahan material di sekitar kubah lava belumm mengkhawatirkan.
Meskipun, Merapi berada pada status siaga level tiga, harus ada kekuatan gas besar untuk bisa mengangkat lavanya.
"Berarti (tekanan) gas ini belum maksimal, kemarin sudah keluar gasnya, dan rada gembos (agak kempis). Ya semoga gembos (kempis), tapi kita tidak bisa memperkirakan,” ujar Sri Sultan.
Baca Juga: Arah Erupsi Merapi Diprediksi ke Tenggara dan Barat, Ganjar : Semua Harus Bersiaga
Arah guguran lava tercatat memiliki daya luncur hingga 700 meter menuju Kali Senowo, wilayah Jawa Tengah. Kendati demikian, Sri Sultan berharap tidak terjadi erupsi besar seperti halnya satu dekade yang lalu.***