PORTAL PURWOKERTO – Sepi pembeli, para pedagang pasar tradisional keluhkan hal ini pada kegiatan Jumat Curhat yang diadakan oleh Polres Kebumen, Jumat 7 April 2023.
Jumat Curhat, masih menjadi kegiatan yang terus dilakukan oleh Polres Kebumen guna mendengarkan keluh kesah ataupun aspirasi langsung dari masyarakat Kebumen. Kali ini Jumat Curhat dilakukan di Pasar Wonokriyo Gombong.
Sasaran Jumat Curhat di Pasar Wonokriyo Gombong adalah para pedagang dan juru parkir yang ada di daerah tersebut. Jelas ini menjadi kesempatan yang baik untuk para pedagang menyampaikan unek-uneknya dan curhat kepada Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin.
Diantaranya adalah keluhan para pedagang yang ada di Pasar Wonokriyo Gombong akan sepinya pembeli menjelang perayaan Idul Fitri 2023.
"Penjualan petai sepi Pak, mungkin dikarenakan harga petai mahal. Selanjutnya banyak masyarakat yang menawar dengan harga murah," kata Umi pedagang petai.
Keluhan juga datang dari Sumarni penjual tempe. "Sepi banget sekarang Pak. Menjelang lebaran masih sepi juga," ungkap Umi kepada Kapolres Kebumen.
Menanggapi keluhan para pedagang terkait sepinya pembeli menjelang Idul Fitri atau Lebaran 2023, Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin langsung memberikan tanggapan pada sesi Jumat Curhat tersebut.
Kapolres Kebumen mengatakan siap mendorong personel Polres Kebumen untuk mengupayakan berbelanja kepada para pedagang pasar tradisional, salah satunya Pasar Wonokriyo Gombong.
Kepada pedagang yang penjualannya sepi diharapkan tetap sabar dikarenakan rejeki itu sudah diatur dan tidak akan tertukar. Setelah kegiatan ini saya dan rekan-rekan dari Polres akan membeli dagangan Bapak Ibu,” ujar Kapolres Kebumen.
"Termasuk personel Polres akan kami dorong untuk lebih mengutamakan belanja di pasar tradisional," imbuh Kapolres Kebumen yang didampingi PJU dan Kapolsek Gombong AKP Diyono pada kegiatan Jumat Curhat.
Pada kegiatan Jumat Curhat tersebut, Polres Kebumen juga memberikan bantuan sembako kepada masyarakat di akhir kegiatan.
Hal ini dilakukan untuk meringankan ekonomi masyarakat Kebumen pasca pandemi Covid-19 yang memang cukup banyak merugikan perekonomian masyarakat.***