Update Covid-19 Seminggu Tambah 94 Kasus Positif di Cilacap, dan Dua Nakes Meninggal Dunia

28 Oktober 2020, 00:35 WIB
Ilustrasi Hasil Test Covid 19 /pikiran-rakyat/

PORTAL PURWOKERTO – Kasus konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Cilacap selama satu minggu meningkat sebanyak 94 kasus. Dengan tambahan ini, beraarti jumlah total kasus terkonfirmasi positif di Cilacap sebanyak 1.011 kasus.

Tambahan sebanyak 94 kasus ini, merupakan hasil laboratorium selama satu minggu, mulai Selasa 20 Oktober sampai Senin 26 Oktober 2020.

Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Farid Ma’ruf melalui rilis yang diterima Portal Purwokerto mengatakan jika tambahan berasal dari beberapa kecamatan, diantaranya empat orang dari  Majenang, lima orang di Kecamatan Cimanggu, Cipari, Kedungreja, Maos dan Nusawungu. Lalu lima orang warga Jeruklegi.

Baca Juga: Ade Londok Akhirnya Minta Maaf kepada Ganis dan Putrinya atas Kata-kata Kasar yang Dilontarkan

Baca Juga: Upah Minimum Provinsi 2020, Ganjar: Kita Kaji Biar Fair

Sebanyak 13 orang di Kesugihan, tiga orang warga Adipala, tujuh orang di Kroya, 13 orang warga Cilacap Tengah, 27 orang warga Cilacap Selatan, dan 17 orang warga Cilacap Utara.

 “Sedangkan untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 441 orang, dan terbanyak 347 orang dari Majenang,” ujar Sekda.

Sebanyak 347 orang tersebut merupakan santri dari Klaster Pesantren di Kecamatan Majenang yang sebelumnya menjalani isolasi. Saat ini tersisa sekitar empat santri yang masih menjalani isolasi.  Sementara itu, pasien suspek yang dinyatakan negatif ada sebanyak 18 orang.

Baca Juga: Ribuan Korban Banjir Mengungsi 49 Desa di 10 Kecamatan Tergenang 

Baca Juga: Libur Panjang Oktober, Calon Penumpang Padati Pojok Stasiun Purwokerto, Ada Apa Ya?

“Ada empat orang pasien terkonfirmasi positif yang dinyatakan meninggal dunia,” ujarnya.

Empat orang tersebut, yakni, laki-laki usia 52 tahun, warga Kecamatan Cilacap Utara yang meninggal pada tanggal 21 Oktober 2020, perempuan usia 63 tahun warga Jeruklegi yang meninggal pada tanggal 22 Oktober 2020.

Selanjutnya perempuan usia 56 tahun warga Cilacap Tengah yang meninggal pada tanggal 22 Oktober 2020. Dan perempuan usia 56 tahun warga Cilacap Utara yang meninggal pada tanggal 26 Oktober 2020.

Sehingga sampai Selasa 27 Oktober 2020, jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Cilacap sebanyak 1.011 orang, dengan rincian 868 orang sembuh, 120 orang dalam perawatan dan 23 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Hari Libur Oktober 2020, Polisi Tarik Mobil Asal Jakarta yang Akan Berlibur di Golaga Purbalingga

Baca Juga: Kabar Gembira, 2021 Masih ada BLT Rp2,4 Juta, UKM Pendaftar Membludak Dua Kali Lipat

Apabila dihitung dengan persentase maka angka kesembuhan Covid-19 naik menjadi 85,9 persen, dan angka kematiannya menjadi 2,27 persen. Sementara untuk jumlah kasus suspek saat ini sebanyak 27 orang dan kontak erat sebanyak 514 orang.

“Kami tetap menghimbau kepada masyarakat agar tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehataan Covid-19, dengan menjaga jarak, hindari kerumunan, selalu memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” katanya.

Baca Juga: Penting! Ini Info Cuaca Selama Libur Akhir Oktober di Jawa Tengah

Baca Juga: Astagfirullah, Kejar-Kejaran Bak Film Laga di Pekanbaru, Oknum Polisi Kedapatan Bawa 16 kg Sabu

Dua Nakes Positif Meninggal Dunia 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi mengatakan jika sampai saat ini sudah ada sebanyak dua orang tenaga kesehatan yang meninggal dunia akibat Covid-19.

 Yakni satu orang laki-laki yang merupakan petugas Radiologi di RSUD Cilacap, dan satu orang perempuan yang merupakan perawat di Puskesmas Kesugihan 2.

Perawat yang meninggal dunia, diketahui memiliki komorbid atau penakit penyerta, diabetes melitus. Padahal awal penularan, almarhumah hanya memiliki gejala ringan.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Kepala Kesemutan, Bisa Jadi Karena Gejala Penyakit Ini

Baca Juga: Empat Pintu Masuk Banyumas di Perketat Selama Libur Akhir Oktober

"Awalnya gejala ringan saja batuk pilek demam. Tapi karena ada komorbid ada DM (diabetes melitus) terjadi perburukan yang sangat cepat sampai meninggal," katanya.

Sehingga sampai saat ini masih ada sebanyak 18 orang di Klaster Tenaga Kesehatan, yang terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini mereka sedang menjalani isolasi.

Klaster tenaga kesehatan yang masih menjalani isolasi, yakni 3 orang dokter, 1 orang apoteker, 5 orang perawat, 4 orang bidan, 2 sarjana Kesehatan Masyarakat, 1 petugas Gizi, 1 petugas Radiologi dan 1 administrasi.***

Editor: Yumi Karasuma

Tags

Terkini

Terpopuler