Banjir Belum Surut, Ratusan Warga di Kroya Masih Mengungsi

28 Oktober 2020, 15:01 WIB
Banjir di Dusun Karag Desa Gentasari kecamatan Kroya /Yumi Karasuma

PORTAL PURWOKERTO – Ratusan warga di Kecamatan Kroya masih bertahan di sejumlah pengungsian. Sedikitnya ada 496 warga yang tersebar di tiga titik pengungsian masih bertahan.

Dikarenakan banjir masih memenuhi umah mereka dengan ketinggian mulai 30 cm sampai 80 cm lebih. Meskipun di beberapa tempat, seperti areal persawahan sudah mulai surut.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana daerah Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy Wijayanto mengatakan jika sampai Rabu 28 Oktober 2020, ada empat desa yang terdampak banjir di Kecamatan Kroya Cilacap.

Baca Juga: Eks Napiter Pengikut Noordin M Top Datangi Ganjar, Ada Apa?

“Ada empat desa yang terdampak, Desa Gentasari, Desa Mujur, Desa Mujur Lor dan Desa Kedawung yang banjir karena limpasan air dari Mujur Lor,” ujarnya, Rabu siang.

Hanya ada dua desa dari empat desa tersebut yang warganya mengungsi di pengungsian. Yakni Desa Gentasari dan Desa Mujur Lor.

Untuk Desa Gentasari, warga yang mengungsi berasal dari Dusun Karag, mereka mengungsi di dua titik, pertama di MI Muhammadiyah Gentasari ada sebanyak 100 jiwa, dan di tanggul Kali Tipar sebanyak 231 jiwa.  

Baca Juga: Masih Menjalani Tahanan di Gunung Sindur, Habib Bahar Dijadikan Tersangka Kasus Penganiayaan

“Ada warga yang mengungsi di tanggul Sungai Tipar karena mereka juga menjaga harta benda, serta hewan ternak mereka,” katanya.

Sedangkan untuk Desa Mujur Lor, ada sebanyak 130 Kepala Keluarga (KK) dengan 200 jiwa di Dusun Rawaseser, 1763 jiwa atau 555 KK di Dusun Pecangakan. S

“Kalau di Desa Mujur Lor, yang mengungsi sebanyak 165 jiwa,” katanya.

Selain itu di Desa Mujur ada sebanyak 695 warga terdampak, namun tidak ada warga yang mengungsi. Begitu juga di Desa Kedawung ada sebanyak 23 KK yang tergenang, dan tidak ada warga yang mengungsi.

Baca Juga: Lapor ke DPR Panahanan Habib Bahar Bin Smith, Ditarik ke Politik ???

BPBD bersama dengan relawan dan dinas terkaait melakukan operasi tanggap darurat, dengan mendata, mengevakuasi korban banjir, menginventarisir kerugian akibat bencana, melakukan pemantauan dan monitoring wilayah yang terdampak bencana, serta mendirikan dapur umum.

“Kami juga mendistribusikan bantuan logistik sembako untuk penanganan warga yang mengungsi , dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dalam penyalurannya, dan mendirikan dapur umum untuk menyiapkan kebutuhan konsumsi warga,” katanya.

Hujan yang mengguyur wilayah Kroya dan sekitarnya mulai Minggu malam sampai Selasa menyebabkan banjir di beberapa desa.

Baca Juga: Ganjar Minta Pengungsi Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Takinah (47) warga Dusun Karag RT 11 RW 6 Desa Gentasari mengatakan jika masih bertahan di pengungsian karena air di dalam rumahnya masih setinggi pahanya. Sehingga, dia belum akan pulang, karena jika hujan masih terjadi, maka akan semakin tinggi.

“Air masuk ke rumah mulai Senin pukul 10.00 WIB, sampai sekarang, belum surut. Karena hujan terus, sampai malam, dan malamnya sekitar pukul 19.00 WIB, air sudah selutut, makanya mengungsi,” kata Takinah (47) warga Dusun Karag RT 11 RW 6 Desa Gentasari.

Banjir kali ini merupakan kejadian terbesar yang selama ini terjadi. Karena biasanya air hanya menggenangi depan rumahnya.  

Baca Juga: Punya Perut Buncit? Lakukan Hal Ini Agar Perut Jadi Rata

Barang-barang rumahnya pun sudah diamankan dengan mengamankan diatas meja atau almari. Ia bersama dengan suami, dan tiga anaknya mengungsi di MI Muhammadiyah, karena jikapun berada di rumah, tidak bisa beraktivitas seperti memasak dan lainnya.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji juga melakukan kunjungan ke tempat-tempat pengungsian, mulai di MI Muhamamdiyah Gentasari, tanggul Sungai Tipar maupun yang berada di Mujur Lor.

"Kedatangan saya untuk memastikan kesehatan dan juga pasokan makanan terjamin," katanya. ***

Editor: Yumi Karasuma

Tags

Terkini

Terpopuler