Bupati Banyumas Minta Maaf Terkait Larangan ASN Banyumas Asal Cilacap untuk WFH, Tatto: Ngga Usah Minta Maaf

- 28 Mei 2021, 11:41 WIB
Kolase foto Bupati Banyumas Achmad Husein dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji
Kolase foto Bupati Banyumas Achmad Husein dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji /Renny T Hamzah

PORTAL PURWOKERTO - Bupati Banyumas Achmad Husein beberapa saat lalu meminta jajaran ASN yang berdomisili di Cilacap untuk melakukan Work from Home (WFH).

Kebijakan ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penularan Covid-19 varian India yang sudah masuk ke Cilacap melalui 14 ABK Filipina.

Husein juga berharap kepada Pemkab Cilacap juga melakukan hal sama. ASN Cilacap yang berdomisili di Banyumas untuk melakukan WFH.

Baca Juga: Cegah Masuknya varian India, Banyumas Melakukan Pengetatan Warga Cilacap, Begini Kata Kapolresta

Kebijakan tersebut pun membuat jajaran Pemkab Cilacap termasuk Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji meradang.

Pasalnya, tidak sedikit ASN Cilacap yang berdomisili di Banyumas, dan sebaliknya.

Adanya hal tersebut, Bupati Husein meminta maaf terkait dengan kebijakan yang disampaikannya. Hal ini disampaikan Husein melalui akun Instagramnya @ir_achmadhusein pada Jumat, 28 Mei 2021.

Baca Juga: Sepi Job Disk Jockey Edarkan Ekstasi di Klub Hiburan Malam Baturaden, Simpan 68 Butir Ekstasi Dikoper

"Saya atas nama pemerintah Banyumas memohon maaf kepada semua pihak bilamana ada yang tersinggung, atas pernyataan kami. Mohon maaf kepada Bupati Cilacap Tatto Pamuji, minta maaf, pangapurane kang. Pada-pada njaga masyarakat e, maturnuwun," ujar Husein.

Menanggapi permintaan maaf tersebut, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan jika kebijakan tersebut merupakan keputusan yang baik.

"Ngga usah minta maaf itu adalah himbauan yang baik, saya terima kasih sudah dihimbau. Itu untuk apa sih tujuannya, untuk memutus mata rantai Covid-19," ujar Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Jumat.

Baca Juga: Syarat dan Cara Daftar Kader Pengawas Pemilu Bawaslu Banyumas 2021 Lengkap, Simak Disini!

Bupati juga menghimbau agar masyarakat Cilacap tidak hanya ASN, tetapi seluruh masyarakat untuk tidak ke Banyumas sementara waktu. Apalagi semua sudah tersedia di Cilacap.

"Saya putus saja jangan pada ke sana, saya putus masyarakat Cilacap jangan ke Banyumas. Disini saja, dengan adanya Investasi (masuk ke Cilacap) inilah semua ada di Cilacap," ujarnya.

Sebelumnya diketahui ada sebanyak 14 ABK Filipina yang terpapar virus corona varian India. Sampai Kamis, sudah ada sebanyak 451 nakes di RSUD Cilacap yang dites usap.

Baca Juga: Konter HP di Moro Mall Purwokerto Kebobolan Maling, 29 Handphone Hilang, Kerugian Lebih Rp230 Juta

Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 52 nakes positif, dan sudah sembuh sebanyak 23 orang. Sehingga ada sebanyak 29 nakes yang masih aktif positif Covid-19. Dari 29 nakes tersebut, 18 orang dirawat, dimana 10 orang di RSUD Cilacap dan 8 orang di RS Priscilla Sampang. Dan 11 nakes lainnya isolasi mandiri.

Mencegah penularan varian India ini, pemkab telah melakukan beberapa langkah, dengan melakukan tracing selain kepada nakes, juga kepada keluarga nakes yang terkonfirmasi positif.

Selain itu, mengurangi adanya mobilitas dari keluarga maupun nakes yang sudah di tracing.

Baca Juga: 5 Jenis Gorengan yang Paling Laris di Purwokerto

Tidak hanya itu, gula rafinasi dari India yang dibawa ABK Filipina tidak digunakan bagi konsumsi masyarakat. Serta PT Darmapala Usaha Sukses yang menerima gula rafinasi tersebut, telah menghentikan impor gula rafinasi dari India, dan mengalihkannya ke Thailand.***

Editor: Hening Prihatini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah