Seperti diketahui, kedelai merupakan bahan utama pembuatan tempe. Berbeda dengan tempe biasa, mendoan dibuat dengan ukuran yang tipis.
Mendoan adalah tempe yang dibalur dengan tepung yang sudah dicampur dengan bumbu dan digoreng setengah matang. Dan tak lupa irisan daun bawang yang ditambahkan ke dalam adonan membuat makanan ini bertambah nikmatnya.
Rasanya yang khas dengan aroma ketumbar, membuat makanan ini sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat.
Baca Juga: Butuh Healing? 9 Wisata Malam di Banyumas, Nikmati Mendoan Kriyik di Purwokerto Lantai 2
Mendoan digoreng setengah matang atau lembek. Membuat makanan ini terlihat mengkilap dan sangat menggiurkan. Sangat cocok dimakan saat hangat.
Kata mendo berasal dari bahasa Banyumas, yang artinya setengah matang atau lembek. Untuk mendapatkan mendoan yang setengah matang, penggorengan tidak perlu memakan waktu yang lama.
Hanya butuh waktu sekitar 5 sampai 6 menit, tidak terlalu renyah. Itulah kenapa tempe tipis ini disebut dengan mendoan. Karena digoreng setengah matang atau lembek.
Masyarakat Purwokerto, Banyumas, biasanya memakan mendoan dengan cabai rawit hijau atau dengan sambal kecap.
Meskipun menjadi makanan khas kota Purwokerto, mendoan rupanya sudah sangat terkenal di seluruh Indonesia.
Mendoan mulai menjadi komoditas ekonomis dan dikelola dalam dunia kepariwisataan sejak awal tahun 1960-an.