Untuk mengontrolnya, Belanda membuat Undanng-Undang Agraria tahun 1870 yang mengatur tentang pertanian dan perdagangan hasil bumi dari Cimahi, Priangan Timur sampai Banyumas.
7. Kejayaan Meredup Tersaingi Kereta Api
Setelah sekitar 50 tahun berkibar dengan kejayaannya, Pelabuhan Tanjung Intan meredup karena kebijakan pemerintah yang mengembangkan Pelabuhan Semarang.
Makin redup karena dibukanya jalur kereta api yang menghubungkan sejumlah kota seperti Surakarta-Yogyakarta-Kutoarjo-Purwokerto dan terkoneksi dengan Bandung maupun Batavia.
Kondisinya terus merosot setelah terjadi krisis global pada puncaknya 1929 dan terus berlanjut sampai masuknya Jepang ke Nusantara.
8. Peran Bupati Tjakrawerdaja
Tahun 1888 Bupati Cilacap RMAA.Tjakrawerdaja IV kembali membangun Pelabuhan Tanjung Intan dan sebelum akhirnya Perang Dunia II meletus, termasuk salah satu diantara lima pelabuhan terbesar di Indonesia.
Dan kala itu, menjadi satu-satunya pelabuhan di Pantai Selatan Pulau Jawa.
9. Satu-satunya di Jateng Selatan
Tanjung Intan menjadi satu-satunya pelabuhan di wilayah Jateng bagian selatan dan strategis jalur transportasi perdagangan eskpor impor. Seperti angkutan sapi Australia hingga komoditas kedelai.
10. Akreditasi Internasional
Tanggal 17 September 1998, Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap memperoleh akreditasi internasional berupa sertifikat ISO 9002 untuk bidang pelayaran kapal.
Sertifikat diberikan oleh PT.Kema Registere Quality Nederland. Dan tahun yang sama juga secara berturut turut memperoleh predikat emas bidang 5R yakni: Ringkas, Resik, Rawat dan Rajin.