- Penguasa Mataram kala itu pernah mencurigai kawasan Pelabuhan Tanjung Intan sebagai pemusatan gerakan para pembelot yang diasingkan ke kawasan Banyumas.
3. Dirombak Jadi Pelabuhan Modern oleh Pemerintah Hindia Belanda
Pada tahun 1830 pemerintah Hindia Belanda merombak Tanjung Intan menjadi pelabuhan modern yang memiliki konektivitas dengan angkutan darat berbasis rel kereta api.
4. Peran Penting dalam Cultuurstelsel
Cultuurstelsel yang merupakan 'sistem tanam paksa' merupakan peraturan yang diciptakan oleh Gubernur Jenderal Johannes Van Den Bosch pada tahun 1830.
Sistem ini mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian harta tanahnya untuk ditanami berbagai komoditas demi kepentingan pemerintah Hindia Belanda.
Baca Juga: Keren! Kilang Pertamina Cilacap Borong 7 Penghargaan ENSIA Awards 2023, Apa Saja?
Dan kala itu, keberadaan Pelabuhan Tanjung Intan dinilai memegang peran yang sangat penting dalam pelaksanaan Cultuurstelsel yang sebenarnya merupakan politik tanam paksa di seluruh Pulau Jawa.
Peran pentingnya antara lain menutup kerugian pasca terjadinya Perang Diponegoro.
5. Dilindungi Pulau Nusakambangan
Memiliki keunggulan dengan tempat yang sangat strategis dan aman dari ganasnya gelombang tinggi Samudera Hindia Selatan Cilacap.
Itu karena posisinya yang dilindungi oleh Pulau Nusakambangan dan aman untuk bersandar kapal maupun nelayan lokal pada jamannya.
6. Dikelilingi Hinterland
Jaman dulu memiliki posisi yang sangat diperhitungan oleh Pemerintah Hindia BElanjda karena dikelilingi hinterland yang cukup subur penghasil banyak komoditas ekspor.