Network
PORTAL PURWOKERTO – Empat desa di dua kecamatan di Kabupaten Cilacap kembali terendam banjir pada Senin, 16 November 2020. Banjir kembali datang setelah adanya hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Minggu, 15 November 2020.
Empat desa tersebut tiga diantaranya di Kecamatan Kroya, dan satu di Kecamatan Maos. Ketinggian air bervariasi mulai 20 cm sampai 80 cm. Sampai Senin siang, air masih menggenangi daerah tersebut meskipun sudah mulai surut.
Tiga desa di Kecamatan Kroya diantaranya di Desa Kedawung, Sikampuh dan Mujur Lor, sedangkan di Keacamatan Maos ada di Desa Karangreja.
Baca Juga: Ratusan Warga Mengungsi Akibat Banjir Melanda Kroya Cilacap
Di Kecamatan Kroya, sedikitnya ada sebanyak 59 kepala keluarga (KK) terdampak. Dari jumlah tersebut 8 KK dengan 30 jiwa mengungsi. Sedangkan lainnya masih bertahan di rumah masing-masing, seperti warga yang ada di Desa Sikampuh.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sihdy Wijayanto mengatakan jika untuk warga di Desa Kedawung sebanyak 4 KK dengan 13 jiwa sementara ini mengungsi di rumah tetangga, dan untuk 4 KK dengan 15 jiwa di Desa Mujur Lor mengungsi di MI Muhamamdiyah Mujur Lor.
Baca Juga: Covid-19 di Kebumen Kembali Membara, Ketiiga Kali jadi Zona Merah, Klaster Keluarga Pemicunya
Banjir di Desa Karangreja Kecamatan Maos, diakibatkan karena adanya luapan air dari sawah di Desa Karangreja dan Karangsari. Mengakibatkan air merendam pemukiman skeitar 60-80 cm.
“Ada sebanyak 86 KK yang terdampak, da nada 9 KK dengan 28 jiwa yang mengungsi ke sejumlah tempat ada yang di balai Desa Karangreja, rumah Lurah maupun rumah tetangga yang lebih tinggi,” katanya.
