Penyemprotan racun serangga dilakukan pada Minggu 15 November, cara pengendalian populasi semut juga dilakukan dengan cara membakar sisa tumpukan kayu di lokasi pabrik kayu. Termasuk di kebun kebun milik warga.
Baca Juga: Angka Kasus Covid-19 Capai 1.635, Sejumlah Kecamatan di Cilacap Bakal Diperketat
Mengenai jenis semut yang menteror warga, Pujiastuti mengakui tidak begitu paham, yang jelas semut warnnya hitam, kemungkinan semut kayu karena banyak bersarang di kayu kayu.
Dia berharap, dengan mencari sarangnya, serangan dari serangga tersebut dapat berkurang.
Baca Juga: Banjir Kroya Hari Ini, Menggenangi Tiga Desa dan Satu Desa di Kecamatan Maos
Diakui pengendalian semut di Desa Pageraji tidak bisa dilakukan satu hari.
"Bisa dua atau tiga hari, ini nanti kita aka lanjutkan lagi. Langkah awal kita sumber sumber itu lalu kita semprot," ujarnya.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengaku bahwa keresahan warga atas gangguan semut sudah lama.
Baca Juga: Sule Resmi Nikahi Nathalie Holscher dengan Mas Kawin Mewah
“Tiga bulan lalu sudah ada laporan, namun karena ada Covid sehingga baru bisa dilakukan saat ini. Ini sudah sangat menganggu, lebih dari penyerangan, tapi dalam lingkup satu RT,” terangnya.