Network
PORTAL PURWOKERTO - Raja cryptocurrency sedang menjalani bulan yang sangat apik dan kuat karena baru saja mencapai ATH sepanjang masa di angka 68.231.99 dolar atau hampir setara Rp970 juta.
Tonggak sejarah ini berhasil tercapai setelah periode pergerakan menyamping yang semakin panjang pasca ATH 20 Oktober lalu.
Bersamaan dengan kenaikan harga, pasar aset crypto Bitcoin pun terus memperlihatkan kekuatan dalam dinamika penawaran dan permintaan.
Baca Juga: Prediksi Harga Koin Kripto Teratas XRP Sementara Tertinggal, BTC dan ETH Memimpin
Di sisi lain, aktivitas on-chain tampaknya menghadirkan perbedaan yang justru terlihat membingungkan investor.
Meskipun mencapai level ATH, aktivitas on-chain BTC, pada saat artikel ini dimuat, tetap hanya terlihat cukup sedikit di atas level bearish.
Meskipun ini terdengar bearish, sebenarnya ini juga bisa menjadi pertanda pasar Bitcoin akan kembali mengalami kejatuhan.
Saat harga BTC mendekati ATH baru, umumnya Long Time Hodler (LTH) mulai mendistribusikan sebagian asetnya.
Baca Juga: Shiba Inu Jadi Koin Kripto Paling Populer di Twitter Pada Bulan Oktober 2021
Khususnya, karena Bitcoin melayang di sekitar 66 ribu dolar selama dua hari terakhir, pasokan yang dipegang oleh LTH juga mencapai 'Puncak HODL.'
Sejak itu, LTH telah menghabiskan 0,73 persen dari pasokan aset crypto ini untuk kembali ke sirkulasi pencairan.
Hal ini telah memberikan perkiraan batas atas untuk tingkat tekanan sisi jual yang bersumber dari bagian-bagian tersebut.
Selain itu, tingkat akumulasi LTH mencapai lebih dari 400 ribu BTC per bulan selama sekitar lima bulan hingga akhir September.
Namun, semua itu kini dianggap sudah kembali ke level netral seperti semula.
Lebih lanjut, metrik pasokan yang dihidupkan kembali dan melacak berapa banyak aset crypto yang lebih tua dari satu tahun yang kembali ke sirkulasi cair.
Hal tersebut semakin menunjukkan bahwa 6,5 ribu BTC sedang dihidupkan kembali setiap harinya dalam pasar transaksi.
Dilihat dari pergerakan indikatornya, terlihat bahwa saat ini level yang relatif rendah dibandingkan dengan tahun 2017, 2019, dan bull run 2021.
Pada saat yang sama, lebih dari 20 ribu BTC dihidupkan kembali per hari. Faktanya, tingkat pasokan yang dihidupkan kembali saat ini mirip dengan pola pengeluaran hingga akhir 2019 hingga 2020.
Periode yang disebutkan sebelumnya, sebagian besar dianggap sebagai pasar bearish tahap akhir pada saat ini.
Khususnya, dinamika penawaran sisi jual dan dinamika permintaan berbicara cukup kuat dengan karakteristik pasar saat ini yang masih berupa akumulasi smart money.
Namun, pasar beringsut lebih dekat ke transisi keluar dari fase ini ke dalam euforia dan sensasi, seperti yang terlihat pada 2017 dan kuartal pertama 2021.
Jumlah transaksi Bitcoin tetap jauh di bawah puncak yang terlihat pada paruh pertama tahun 2021, sementara tren naik sedang dimainkan dengan entitas baru mencapai 110 ribu per hari.
Namun, angka-angka ini juga sedikit berada di atas level yang dipertahankan sepanjang pasar bearish 2019-20, di mana aktivitasnya antara 90 ribu dan 110 ribu entitas baru per hari.
Tren hiperakumulasi ini, di samping aktivitas on-chain yang relatif lebih rendah, hal ini menunjukkan bahwa pasar BTC semakin matang.
Adapun target harga Bitcoin berikutnya, melihat dari struktur harga, tampaknya BTC sekarang secara akurat mulai mengikuti model stock-to-flow.
Bukan tak mungkin, sepertinya Bitcoin akan dapat menutup harga pada November ini di atas 98.000 dan mencapai 135.000 dolar pada akhir tahun.
Namun kembali ke fakta utama, apakah ada sesuatu yang disebut kepastian di pasar aset kripto?
Disclaimer: Artikel ini tidak mewakili pendapat untuk membeli, menjual atau menahan investasi apa pun. Setiap investasi dan pergerakan perdagangan aset crypto melibatkan risiko yang tinggi, Anda tentukan analisa ekstra dan pertimbangan sendiri sebelum membuat setiap keputusan independen.***
