Crypto dalam Perang Rusia Ukrania, Pegang Peranan Penting Ternyata Tidak Netral

- 4 Maret 2022, 13:49 WIB
Crypto dalam Perang Rusia Ukrania, Pegang Peranan Penting Ternyata Tidak Netral
Crypto dalam Perang Rusia Ukrania, Pegang Peranan Penting Ternyata Tidak Netral /Kanchanara/Unsplash

PORTAL PURWOKERTO - Perang Rusia Ukrania memberikan catatan penting dalam dunia crypto dunia. 

Rusia adalah negara penambang Bitcoin terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan China, menurut Pusat Keuangan Alternatif Universitas Cambridge, Agustus 2021.

Data dari perusahaan analisis blockchain menunjukkan bahwa pembelian dan perdagangan crypto dalam mata uang Rusia di bursa utama telah goyah.

Disclaimer: Artikel ini tidak mengajak maupun menyarankan pembaca untuk membeli. Setiap pembelian aset kripto harus dilakukan dengan hati-hati dan mengetahui resiko yang akan dihadapi. Artikel ini tidak mencerminkan sikap maupun pandangan Portal Purwokerto.

Hal ini menyanggah teori bahwa Rusia akan beralih ke aset digital untuk menghindari sanksi ekonomi dari AS dan negara-negara sekutu lainnya. 

Baca Juga: Ukrania Legalisasi Crypto dan Terima Bitcoin dari Seluruh Dunia, Rubel Rusia Anjlok Akibat Sanksi Ekonomi

Ketika Bitcoin menguat lebih dari 15 persen minggu lalu, beberapa pakar industri mengaitkan lonjakan tersebut dengan orang-orang Rusia yang membeli mata uang crypto dalam menghadapi sanksi ekonomi yang meningkat.

Namun, teori ini tampaknya terbukti salah. Data dari Chainalysis menunjukkan bahwa volume perdagangan crypto berdenominasi rubel hanya $34,1 juta pada 3 Maret 2022 atau lebih dari Rp490 miliar.

Padahal volume perdagangan seminggu sebelumnya pada 24 Februari 2022 mencapai $70,7 juta atau lebih dari Rp1 triliun.

Halaman:

Editor: Lasti Martina

Sumber: Coin Telegraph


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x