Menurut pengumuman tersebut, akan ada ekspansi IP di global di luar Korea. Mereka juga bakal mempercepat kecepatan produksi IP dengan mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan bisnis kepada setiap direktur.
Selain itu, divisi artis SM menjadi 0+5 pusat produksi dan 1 pusat produksi dan fasilitas pusat produksi artis/IP virtual. Hal ini dilanjutkan dengan pendirian anak perusahaan yang berspesialisasi dalam penerbitan musik akan mengubah sistem SM secara keseluruhan.
Selain itu, ia mengakhiri kontraknya dengan produser Lee Soo Man, yang memiliki saham besar dan kekuatan pengambilan keputusan di SM Artists.
Saham SM Entertainment Sempat Dikuasai Kakao
Pada 5 Januari lalu dikabarkan Kakao mengakuisisi 7,9% saham SM Entertaintment. SM Entertainment mengakuisisi 05,3 juta saham baru yang diterbitkan dalam bentuk penambahan modal penjatahan pihak ketiga dan mengamankan 123,114 juta saham (berdasarkan konversi saham biasa) melalui akuisisi obligasi konversi.
Dengan demikian, SM Entertainment akan menerbitkan 123,1 juta saham dengan harga KRW 9.1000 per saham, mengumpulkan KRW 1119,114 miliar. Kakao akan mengakuisisi tambahan 2,3 juta saham biasa SM melalui konversi obligasi konversi.
Akibatnya, Kakao menjadi pemegang saham terbesar kedua SM, dan Kakao, Kakao Entertainment, dan SM menandatangani perjanjian bisnis tiga pihak.
Namun, selama proses ini, Lee Soo Man menentang keputusan dewan SM dan mengumumkan tindakan hukum.
"Jika terjadi perselisihan tentang hak pengelolaan perusahaan, adalah ilegal untuk menerbitkan saham baru atau obligasi konversi kepada pihak ketiga untuk tujuan mengubah pengaruh pada hubungan kontrol perusahaan, seperti hak manajemen manajemen atau pembelaan kontrol, karena melanggar hak pemegang saham dan ilegal," katanya melalui perwakilan hukumnya, Firma Hukum Huawu.