Misalnya, ketika Anda takut, emosi dan perasaan Anda akan memberitahu Anda, “Waspadai lingkungan Anda.”
Emosi dan perasaan itu sendiri adalah informasi, mereka memberi Anda gambaran tentang apa yang terjadi pada saat tertentu, tetapi mereka tidak memberitahu Anda apa yang harus dilakukan atau bagaimana harus bereaksi.
Misalnya, jika Anda takut pada seekor anjing dan Anda melihat seekor anjing di depan di trotoar, itu tidak berarti Anda harus menyeberang jalan. Itu hanya berarti bahwa Anda menganggap anjing itu sebagai ancaman potensial.
Setelah seseorang mengidentifikasi emosi, maka mereka dapat memutuskan apakah mereka ingin menghindari anjing atau menghadapi ketakutan.
Ketika seseorang tidak memperhatikan perasaan negatifnya, dan kemudian menemukan orang lain seolah-olah mereka tidak memilikinya, itu membuat mereka susah untuk didekati dan dan susah untuk diajak bersosialisasi.
Orang-orang seperti itu mungkin memberikan kesan bahwa mereka tidak memiliki masalah, yang menurut intuisi kebanyakan orang justru tidak demikian.